Acara Panen Bersama Bawang Putih di Kabupaten Buleleng

Bawang putih merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki peranan penting dalam menentukan kondisi perekonomian nasional Indonesia. Komoditas ini memiliki peran dalam menyumbangkan angka inflasi terutama pada saat produksinya menurun di musim-musim tertentu. Naiknya harga bawang putih akan juga membawa dampak pada benih bawang putih, karena selama ini belum ada pemisahan yang jelas antara usaha tani bawang putih konsumsi dan benih. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usahatani bawang putih adalah ketersediaan benih bermutu tinggi.  Untuk mendapatkan benih tersebut, selain diperlukan benih sumber dengan mutu genetik tinggi, perlu diperhatikan juga cara budidaya tanaman yang optimal, pemeliharaan, panen, pasca panen dan penyimpanan benih yang baik. Pada daerah sentra produksi bawang putih, ketersediaan benih bermutu merupakan masalah penting dalam usahatani bawang putih. 

Dalam Acara Panen Bersama Bawang Putih di Kabupaten Buleleng Hari Minggu, 2 Oktober 2022, dihadiri oleh Bapak Penjabat Bupati Buleleng, Ir. Ketut Lihadnyana, M.MA., Kepala BPTP Bali, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng beserta Kelompok Tani Subak Jempong, Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Pada sambutannya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dr. I Wayan Sunada, S.P.,M.Agb. menyampaikan kebutuhan akan bawang putih di Provinsi Bali rata-rata mencapai 8.944 ton per tahun, sedangkan produksinya baru mencapai 1.300 ton. Ini artinya Bali masih kekurangan sebesar 7.604 ton. Bila diasumsikan harga Rp. 25.000/kg, artinya Bali mengeluarkan sebesar 190 milyar per tahun untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Masih kecilnya produksi bawang putih di Bali disebabkan karena luas penanamannya yang masih sedikit  dan ini harus ditingkatkan dengan memperluas areal dan meningkatkan produksi. Bali jika bisa menanam dengan luasan 1.000 hektar dengan produksi minimal minimal 10 ton per hektar Bali sudah bisa surplus bawang putih.

Untuk meningkatkan hasil produksi tersebut maka pada tahun 2022 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dari dana APBN melaksanakan kegiatan fasilitasi bantuan benih bawang putih sebanyak 84 ton seluas 120 ha di 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Buleleng sebanyak 35 ton seluas 50 ha, Kabupaten Tabanan 35 ton seluas 50 ha dan Kabupaten Karangasem sebanyak 14 ton seluas 20 ha. Khusus di Kabupaten Buleleng fasilitasi Bantuan Benih Bawang Putih dilaksanakan di 4 Desa yaitu 1) Desa Kayuputih sebanyak 10,5 ton benih seluas 15 ha, 2) Desa Gesing sebanyak 3,5 ton seluas 5 ha, 3) Desa Gobleg sebanyak 3,5 ton seluas 5 ha dan 4) Desa Tambakan sebanyak 17,5 ton seluas 25 ha. Varietas bawang putih yang ditanam yaitu varietas Lumbu Hijau.

Beberapa keunggulan dari bawang putih varietas Lumbu Hijau : merupakan varietas unggul, produksi umbi dapat mencapai 8-10 ton umbi kering/ha, umur panen berkisar antara 112-120 hari serta aromanya sangat tajam/kuat. Adapun tujuan dari pengadaan benih ini menjadikan terbantunya petani/kelompok tani untuk mendapatkan benih bawang putih dalam mengatasi ketidakmampuan petani memperoleh benih bawang putih dengan potensi tinggi yang tersebar di  Kabupaten yang berada di Provinsi Bali.