Bali – Pemerintah Provinsi Bali bersama Badan Pangan Nasional menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman TVRI Bali sebagai langkah strategis dalam pengendalian inflasi menjelang hari besar keagamaan. Kegiatan ini berlangsung serentak di 22 titik di seluruh Indonesia dan menjadi bagian dari upaya stabilisasi harga serta ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ibu Gubernur Bali, Ibu Wakil Gubernur Bali, serta Tim Penggerak PKK Provinsi Bali. Kehadiran ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menjaga kestabilan harga pangan dan memberikan akses pangan yang lebih terjangkau bagi masyarakat Bali.

Dalam kegiatan ini, berbagai komoditas pangan pokok dijual dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Beberapa di antaranya adalah minyak goreng yang dijual dengan harga Rp15.700 per liter, bawang putih Rp 36.000 per kilogram, gula pasir Rp 17.500 per kilogram, daging ayam Rp 34.000 per kilogram, serta beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga Rp 11.400 per kilogram, bawang merah Rp 36.000 per kilogram, cabe merah kriting Rp 51.000 per kilogram, telur ayam Rp 25.000kg, dan gas elpiji 3kg Rp 18.000 per tabung. Setiap warga yang datang ke lokasi memiliki banyak pilihan untuk setiap pembelian produk pangan segar ataupun olahannya.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Wayan Sunada menyampaikan program ini menjadi salah satu solusi nyata dalam membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga pangan menjelang hari besar keagamaan. “Gerakan Pangan Murah ini kami selenggarakan sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat serta menekan laju inflasi,” ujarnya.
Ibu Gubernur Bali dalam kesempatannya juga menyampaikan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan. diharapkan dengan adanya GPM ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau, sehingga beban ekonomi menjelang perayaan hari besar keagamaan dapat berkurang.
Masyarakat yang hadir dalam acara ini menyambut baik inisiatif pemerintah. Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya GPM yang menyediakan bahan pangan dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar.
Selain penjualan pangan murah, acara ini juga diramaikan dengan penyebaran brosur bertajuk “Stop Boros Pangan” kepada masyarakat. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengurangi pemborosan pangan dan mengelola konsumsi dengan lebih bijak. Tim Kerawanan Pangan Bidang Ketahanan Pangan Distanpangan Bali didukung juga oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali turut berperan aktif dalam membagikan brosur dan memberikan edukasi mengenai cara menyimpan serta mengolah bahan pangan agar lebih tahan lama. Dengan adanya program ini, diharapkan stabilitas harga pangan dapat tetap terjaga, sehingga dampak inflasi terhadap perekonomian masyarakat dapat diminimalkan. Pemerintah Provinsi Bali pun berkomitmen untuk terus mengadakan program serupa guna memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.