Pemanfaatan Agensia Pengendali Hayati (APH) untuk mendukung Bali Organik

Intensitas pemakaian pestisida kimia yang terus menerus dapat menyebabkan menurunnya kesuburan tanah, pencemaran lingkungan (tanah, udara dan air), resistensi OPT dan meninggalkan residu kimia pada hasil tanaman. Hal tersebut dapat berpengaruh pada kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Menjawab tantangan tersebut mendorong pemerintah  menggiatkan  budidaya tanaman sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Inovasi yang akan dilakukan adalah membentuk klinik PHT (Pengendali Hama Terpadu). Terbentuknya klinik PHT di tingkat lapangan diharapkan mampu memberikan dampak positif kepada petani melalui transfer pengetahuan dan keterampilan tentang cara perbanyakan APH (Agensia Pengendali Hayati). Klinik PHT adalah kelembagaan tingkat petani dengan salah satu tugasnya yaitu memperbanyak APH, di klinik PHT ini petani akan diajari cara memperbanyak APH dan juga dijadikan tempat konsultasi.

Untuk selengkapnya dapat disimak dalam video berikut ini :