Kenaikan Harga Cabai dan Bawang Merah di Tingkat Petani Bali Dipengaruhi Faktor Cuaca

Denpasar, Harga beberapa komoditas hortikultura di tingkat petani dan pasar tradisional Bali melonjak tajam pada awal Desember 2025. Pantauan pasar menunjukkan cabai rawit di beberapa pasar lokal tercatat hingga Rp70.000 per kilogram, sedangkan bawang merah berada di kisaran Rp46.000–Rp50.000 per kilogram pada puncak kenaikan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, menjelaskan bahwa kenaikan harga tersebut terutama disebabkan oleh kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi yang berdampak pada proses produksi dan panen di tingkat petani.

“Curah hujan yang cukup tinggi pada bulan Desember menyebabkan petani mengalami kendala dalam proses panen, khususnya pada komoditas cabai yang sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca. Kondisi ini mengakibatkan pasokan ke pasar berkurang sehingga harga di tingkat petani mengalami kenaikan,” ujar I Wayan Sunada.

Ia menegaskan bahwa kenaikan harga tersebut masih berada dalam batas yang wajar dan perlu dilihat sebagai bagian dari dinamika produksi pertanian. Menurutnya, stabilitas harga tidak hanya ditujukan untuk melindungi konsumen, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan usaha tani dan kesejahteraan petani.

“Harga yang terlalu rendah juga berpotensi merugikan petani dan dapat menurunkan semangat tanam pada musim berikutnya. Oleh karena itu, keseimbangan harga antara kepentingan petani dan konsumen perlu terus dijaga,” tambahnya.

Sebagai langkah pengendalian dan antisipasi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali secara berkelanjutan melakukan pemantauan harga dan ketersediaan pasokan, memperkuat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, serta mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk penanaman komoditas hortikultura, khususnya cabai dan juga kegiatan Gerakan Pangan Murah di setiap bulannya tetap menjadi agenda agar distribusi pembelian komoditi pertanian difasilitasi langsung dari petani langsung ke pembeli.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, terutama pada periode cuaca ekstrem,” tutup I Wayan Sunada. Sampai saat ini upaya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali berkomitmen untuk terus memantau perkembangan produksi, distribusi, dan harga pangan sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan daerah.