Mengenal Cacar Monyet pada Hewan

Oleh :
Ni Wajan Leestyawati
Penyuluh Pertanian Ahli Utama
Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali

Cacar monyet, atau monkeypox yang disingkat mpox, adalah penyakit yang disebabkan virus monkeypox. Virus ini mirip dengan virus cacar (variola). Penyakit cacar monyet bersifat zoonosisis, dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.

Virus cacar monyet pertama kali ditemukan, tahun 1958 di Denmark pada sekelompok monyet yang dipelihara untuk penelitian. Pada manusia, cacar monyet pertama kali ditemukan tahun 1970, di Kongo, kemudian menyebar ke 70 negara, termasuk Indonesia. Cacar monyet masuk ke Indonesia tahun 2022 dan pertama kali ditemukan pada manusia di Jakarta. Sejak itu sampai dengan tahun 2024 tercatat 88 kasus yang tersebar di beberapa wilayah, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur Daerah Istimewa Yogjakarta dan di Kepulauan Riau (Kemkes, 2024 dalam indinesia.go.id).

Virus cacar monyet menginfeksi berbagai jenis hewan mamalia, termasuk hewan peliharaan seperti anjing, dan kucing, hewan ternak dan juga hewan liar seperti tikus, mencit (tikus putih kecil), hamster dan tupai afrika.

Penularan cacar monyet dapat terjadi secara langsung dan dapat juga terjadi secara tidak langsung. Penularan secara langsung terjadi bila hewan atau orang sehat bersentuhan atau kontak langsung dengan hewan atau orang yang terjangkit cacar monyet, misalnya terkena percikan air liur yang masuk melalui mata, hidung, mulut atau luka di kulit. Sedangkan penularan secara tidak langsung terjadi bila orang atau hewan yang sehat kontak dengan media atau barang-barang yang terkontaminasi oleh virus cacar monyet seperti handuk dan seprei yang sebelumnya digunakan oleh penderita cacar monyet. Manusia dapat tertular cacar monyet melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi. Virus ini juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka yang terbuka, saluran pernapasan, maupun selaput lendir dari mata, hidung, atau mulut. Penyakit cacar monyet mempunyai masa inkubasi 1–21 hari. Hewan yang terinfeksi cacar monyet menunjukkan gejala : lesu, demam, hilang nafsu makan, batuk, mata merah dan berair, hidung berair, , ruam atau bintik merah pada kulit, bulu rontok dan dapat disertai dengan kembung.

Gejala biasanya berlangsung selama 2-4 minggu, namun bisa bertahan lebih lama pada hewan atau orang yang sistem kekebalannya lemah.

Sampai saat ini belum ada obat khusus untuk cacar monyet. Pengobatan yang diberikan bersifat meredakan gejala dan meningkatkan stamina tubuh. Cacar monyet atau monkeypox bisa sembuh dengan sendirinya dalam 2–4 minggu apabila kondisi hewan dan lingkungannya mendukung. Namun hewan yang sembuh, tampilannya tidak menarik sehingga dapat menurunkan harga jual. Oleh sebab itu tindakan pencegahan terhadap penyakit cacar monyet menjadi sangat penting.

Virus cacar monyet mempunyai sifat-sifat :

  • Dapat hidup di udara terbuka selama 15 hari (CDC),
  • Pada umumnya menempel di permukaan yang lembut dan lembab, misalnya sprei, handuk
  • Dapat berkembang biak di lingkungan yang gelap, kering, dan sejuk,
  • Tidak dapat berkembangbiak di lingkungan yang banyak terpapar sinar matahari,
  • Sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet, sabun dan desinfektan.

Berdasarkan sifat-sifat virus dan cara penularannya, maka tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah cacar monyet adalah :

  1. Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus, termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi.
  2. Hindari kontak dengan bahan/barang apa pun, seperti tempat tidur, sprei, pakaian yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
  3. Menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, dan sarung tangan bila perlu.
  4. Lakukan cuci tangan dengan sabun secara baik dan benar atau gunakan hand sanitizer setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  5. Menjaga kebersihan dan melakukan disinfeksi secara berkala pada kandang dan lingkungannya agar tidak menjadi sarang tikus dan hewan reservoir virus lain.
  6. Memasak daging dengan benar dan matang
  7. Pelihara dan rawat hewan / ternak dengan baik, dengan memberikan pakan yang cukup, menjaga kebersihan badannya, dan memberikan vaksinasi.

Jika ada hewan atau ternak yang menunjukkan gejala cacar monyet, maka kita perlu waspada dengan melakukan tindakan:

  1. Segera menghubungi dokter hewan.
  2. Lakukan isolasi atau pisahkan hewan yang sakit, jangan biarkan hewan tersebut berkeliaran, agar tidak menulari hewan atau orang disekitarnya.
  3. Gunakan sarung tangan dan masker, pada saat kontak dengan hewan peliharaan yang terjangkit cacar monyet
  4. Selalu mencuci tangan dan atau menggunakan disinfektan setelah kontak dengan hewan peliharaan.
  5. Membersihkan dan mendisinfeksi kandang dan sekitarnya.

Sumber :

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) diakses September 2024, Monkeypox

Kemenkes RI, diakses Agustus 2024. Monkeypox, 88 Kasus Konfirmasi Mpox di Indonesia, Seksual Sesama Jenis Jadi Salah Satu Penyebab.

mitrakeluarga.com diakses Agustus 2024, Cacar Monyet (Monkeypox) yang Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Gejala, Cara Penularan, dan Pencegahannya

Worl Health Organization (WHO) diakses Austus 2024. Mpox (monkeypox)

Biofarma diakses Agustus 2024. Cacar Monyet – Penyebab, Gejala, dan Pencegahan