Denpasar, Bali – Program Serap Gabah (Sergap) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pembelian gabah kering panen dengan harga yang lebih baik. Harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram merupakan langkah konkret untuk mengurangi ketimpangan harga yang sering dialami petani akibat peran tengkulak. Hal ini tertuang pada Keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 Tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Bekerja sama dengan Bulog, Pemerintah Provinsi Bali akan melaksanakan program ini di seluruh kabupaten/kota dengan melibatkan Kelompok Tani sebagai pelaksana kegiatan. Dalam hal ini, Kelompok Tani bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, kemudian melaporkan hasil koordinasi tersebut kepada Dinas Pertanian Provinsi. Selanjutnya, Dinas Pertanian Provinsi bersama Bulog akan mengawal pelaksanaan program Sergap ini hingga terlaksana dengan baik.

Secara teknis, pelaksanaan kegiatan sergap gabah ini mengharuskan adanya laporan yang diterima oleh Bulog satu hari sebelum panen. Dengan demikian, Bulog dapat melakukan persiapan dan penyerapan gabah dari petani secara langsung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan penyerapan gabah dari petani di Bali dan memberikan harga yang lebih stabil dan sesuai serta adil bagi petani. Sebagai eksekutor pelaksana, Bulog memiliki peran penting dalam memastikan distribusi yang tepat kepada petani, agar mereka tidak lagi terjebak dengan harga rendah yang sering ditentukan oleh tengkulak.
Salah satu kelebihan dari program Sergap Gabah ini adalah Bulog bersedia menerima segala jenis varietas gabah, berbeda dengan kebiasaan tengkulak yang hanya membeli varietas tertentu. Hal ini memberikan dampak positif dalam pengembangan varietas unggul baru yang lebih tahan terhadap hama atau perubahan iklim. Dengan menerima berbagai jenis varietas gabah, petani tidak terbatas dalam memilih varietas unggul yang sesuai dengan kondisi alam dan kebutuhan pasar, yang pada akhirnya dapat mendukung keberlanjutan produksi pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali pada kegiatan sergap gabah yang berlangsung di Kabupaten Gianyar menekankan pentingnya keterlibatan Kelompok Tani dalam program ini sebagai bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Diharapkan, melalui program Sergap, kesesuaian harga gabah dapat tercapai secara merata oleh petani Bali, sehingga petani memperoleh harga yang lebih menguntungkan tanpa harus bergantung pada tengkulak.
Walaupun program ini membawa angin segar bagi petani Bali, tantangan dalam hal koordinasi dan pelaksanaan di lapangan tetap perlu diantisipasi. Oleh karena itu, pemerintah daerah bersama Bulog dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali akan terus memantau dan mengawal agar pelaksanaan Sergap berjalan sesuai rencana, dengan harapan dapat meningkatkan hasil pertanian serta kesejahteraan petani Bali secara berkelanjutan.