Petani Buah Naga Buleleng Ditutut Kesabaranya Untuk Realisasi Eksport Ke China

oleh :
Ir. I Putu Karyana, M.MA
Penyuluh Pertanian Madya

Dalam rangka eksport buah naga ke Negara Tiongkok (China), Direktorat Jenderal Hortikultura telah menurunkan Tim Ahli Karantina Pemerintah Tiongkok (GACC/General Administration of Customs Peaple’s Republic of China) yang bekerja sama dengan Tim Karantina wilayah Bali dengan  didampingi Dinas Pertanian dan ketahahan Pangan dari Provinsi maupun Kabupaten melaksanakan kunjungan lapangan (on site visit) yang merupakan kunjungan ke 3 (tiga) kalinya untuk memverifikasi terhadap penanganan  sistem budidaya maupun penanganan di bidang OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) serta penanganan pasca panen terutama pada packing house pada tanaman buah naga dari kelompok tani Naga Gunung Sari yang berlokasi di desa Bulian, Kubutambahan, Buleleng seluas 11 Ha dengan populasi tanaman buah naga sebanyak 1400 rumpun dengan total  produksi pada tahun 2019 sebanyak 388.043 kg serta kelompok tani Naga Gunung Sari pernah melaksanakan eksport buah naga segar ke Hongkong dan ke Jerman dalam bentuk  olahan buah kering (buah Dehidrat)  yang disampaikan oleh I wayan Kantra sebagai Ketua Kelompok tani.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahahan Pangan Provinsi Bali (Ir. Ida Bagus Wisnu Adhana, M.Si) yang didampingi oleh petugas dari Penyuluh Pertanian Madya (Ir. I Putu Karyana, MMA) bahwa sebagai persyaratan eksport produk pertanian khususnya buah naga bahwa  kelompok tani dimaksud telah dilengkapi dengan Surat Keterangan Registrasi Kebun dan Sertifikat Organik dari Lembaga sertifikasi Eropa (IMO) serta Registrasi Packing House. Keberadaan pupolasi tanaman buah naga di Kabupaten Buleleng seluas 29 Ha yang berlokasi di 2 (dua) Kecamatan Buleleng (Kubutambahan dan Seririt), sedangkan kebun yang telah teregistrasi sebanyak 5 Kebun. Tim Ahli Karantina Tiongkok (GACC) dibawah pimpinan Mr. Mu Yongming menyampaikan beberapa hal dari hasil closing meeting di Kantor Balai  Karantina wilayah Bali diantaranya : dalam kunjungan lapangan hanya ditemukan beberapa OPT seperti semut dan bebalang, terutama OPT semut diharapkan dalam penanganan agar tidak menjadi kendala dalam pengiriman maka perlu adanya penanganan OPT lebih serius di saat kegiatan budidaya serta dalam penanganan di packing housenya. Selain itu tim memberikan penilaian bahwa keberadaan buah naga kelompok tani Naga Gunung Sari lebih baik dibandingkan dengan buah naga di luar Bali (Banyuwangi) termasuk buah naga yang diproduksi di Tiongkok diantaranya dari segi rasa lebih manis, ukuran buah lebih besar dan penampilan buah dari segi warna  buah lebih menarik. Demikian juga  Tim Karantina Tiongkok  mengharapkan pemerintah Indonesia  agar dapat terlaksananya eksport buah naga ke Tiongkok perlu dilengkapi dengan packing House yang memenuhi standart  eksport.