Rembug Tani, Media Komunikasi dalam Mengawali Kegiatan Sekolah Lapangan

Oleh :
DICE FICE SISKA NDOEN, S.ST., M.AGB.
Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli Muda
Sub Koor. Unit Substansi Penyelenggaraan Penyuluhan

Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana bersama Balai Penyuluh Pertanian Kec. Negara mengadakan kegiatan rembug tani  yang tempat pelaksanaannya  di  Balai Desa Kaliakah  Kecamatan Negara Kab Jembrana, Selasa, 23 Maret 2022. Bersama Penyuluh dari Bidang Sumber Daya Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Penyuluh dari BPTP Bali sekaligus menjadi narasumber  dan difasilitasi oleh perangkat desa.

Dengan ditetapkannya Desa Kaliakah sebagai lokasi Sekolah Lapangan, Kepala Desa dalam sambutan yang disampaikan oleh Sekretaris desa berterima kasih dan menyambut baik pelaksanaan Sekolah Lapangan penerapan inovasi teknologi pertanian yang dialokasikan di Desa Kaliakah, karena begitu banyak permasalahan di sektor pertanian yang ada sekarang ini membutuhkan sentuhan teknologi dan dapat membangkitkan generasi muda untuk dapat terjun ke dunia pertanian.

Hal  lain yang sama dan sejalan dengan sambutan sekdes tersebut  juga di sampaikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian Kab Jembrana, bahwa permasalahan umum yang ada diantaranya kelangkaan pupuk, alih fungsi lahan, anomali iklim dan serangan hama/penyakit yang senantiasa ada dari awal penanaman sampai pada saat panen sangat membutuhkan identifikasi permasalahan secara komprehensif sehingga dapat meminimalisir permasalahan-permasalahan yang mungkin akan timbul.

Oleh sebab itu dengan diadakannya Rembug Tani ini  bertujuan agar dapat  menggali permasalahan pada petani, kelompok tani/gapoktan beserta pemecahannya,   mengidentifikasi potensi sumber daya alam dan upaya pengembangannya, merumuskan kebutuhan di lapangan serta membuat kesepakatan dari hasil yang di capai.  Hal ini penting karena dengan anggaran yang sangat terbatas yang diberikan oleh  pemerintah, diupayakan agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani  dalam membantu menyedikan paket pembelajaran berupa sarana produksi yang dibutuhkan oleh petani.

Dipandu oleh Koordinator Penyuluh kabupaten  Jembrana dan Koordinator BPP Negara, semua peserta sekolah lapangan berjumlah 50 orang dari perwakilan 10 kelompok tani yang ada di 3 subak berjalan sangat dinamis. Semua peserta menyepakati  bahwa  dari dana yang dialoksikan untuk pembelian sarana produksi berupa pupuk, obat-obatan, maupun saprodi yang lain yang. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan dapat tercipta hubungan yang harmonis.  Paket teknologi yang dipilih adalah komoditas padi dengan varietas Inpari-45 mengikuti penanaman pola SRI, pemberian pupuk berimbang sesuai rekomendasi, penambahan bio-urine.

Pelaksanaan  penanaman akan dimulai dibulan April sampai dengan Mei 2022, namun sebelum dilakukan akan didahului dengan kursus tani sebanyak 4 (empat) kali, oleh petugas teknis yang berkompeten akan memberikan materi penyuluhan  yang merupakan kebutuhan petani dan dapat mudah untuk diterapkan. Hal ini dimaksudkan agar petani dapat menyamakan pengetahun dan presepsi dalam satu pola pikir dan pola tindak nantinya. Selain kursus tani tersebut juga petani pelaksana Sekolah Lapangan melakukan pengamatan secara berkala dan terstruktur dalam laboratorium lapangan yang ada di setiap kelompok tani yang di damping oleh penyuluh pendamping dan petugas POPT.  Pengamatan tersebut meliputi jumlah anakan, jumlah malai, tinggi tanaman., serangan OPT, musuh alami, gulma, waktu pengamatan serta kondisi cuaca.