
Sistem Informasi Varietas Unggul Baru merupakan terobosan inovasi dari UPTD. Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali sebagai media informasi varietas-varietas unggul baru pada komoditas padi yang sudah dilepas Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan sudah diujicobakan secara langsung pada kegiatan pengenalan varietas sehingga dapat menjadi referensi bagi petani untuk pergiliran atau pergantian varietas lama yang biasa dikembangkan di lahan mereka.
Selain penting untuk petani, SIVAGURU juga bermanfaat bagi penangkar dan produsen benih dalam memilih jenis varietas unggul yang akan dikembangkan dan diperbanyak untuk penyediaan stok benih untuk petani dengan mempertimbangkan berbagai keunggulan varietas meliputi umur panen, kemudahan budidaya, adaptif terhadap cuaca, tahan rebah, tahan serangan OPT, tingkat produksi dan produktifitas serta tingkat kesukaan dari segi rasa, aroma, tekstur dan warna setelah diolah menjadi nasi.
Untuk menunjang akses masyarakat terhadap perkembangan teknologi dan inovasi di bidang pertanian, diperlukan adanya penerapan digitalisasi dalam pemberian layanan publik di sektor pertanian. Hal ini selaras dengan misi Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2025-2030 antara lain “Mewujudkan Bali sebagai Pulau Digital dan mengembangkan pusat kreativitas dan inovasi digital” serta misi “Mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, terbuka, transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan pelayanan publik terpadu yang cepat, pasti dan murah”.
Varietas Unggul Baru (VUB)
Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah melepas banyak varietas-varietas unggul baru untuk komoditas padi sejak Tahun 1940 – 2022 sebanyak 499 varietas terdiri dari 391 varietas padi inbrida dan 108 varietas padi hibrida. Daftar varietas unggul baru yang sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian dengan karakteristik masing-masing dapat dilihat pada link berikut: https://balikom.info/Varietas-Unggul-Baru-KementanRI
Berikut ini adalah beberapa varietas unggul baru komoditas padi yang dilepas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam 3 (tiga) tahun terakhir (2022-2023).



Daftar penangkar dan produsen benih padi di indonesia
Penangkar dan produsen benih memiliki peran yang sangat strategis dalam menjamin keberlangsungan budidaya pertanian yang berkelanjutan dalam pencapaian program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Dalam upaya pembelian benih bersertifikat, petani dapat mendapatkan informasi tentang keberadaan penangkar dan produsen benih di Indonesia melalui link berikut: https://balikom.info/Daftar-Produsen-Pengedar-Benih-Indonesia-2025
Selanjutnya untuk informasi pemesanan benih padi secara lengkap dapat menghubungi Petugas Pengawas Benih Tanaman UPTD. BPSBTPHBUN yang bertugas di kabupaten/kota masing-masing.
*untuk mendapatkan contact petugas dapat bersurat/datang langsung ke UPTD. BPSBTPHBUN (Instagram @bpsbtphbun.bali)
Alur Pengenalan varietas di UPTD. BPSBTPHBUN
Kegiatan pengenalan varietas tanaman pangan merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan varietas unggul baru yang sudah dilepas pemerintah, sehingga petani dapat melihat langsung keragaan pertumbuhan tanaman padi sebelum memutuskan untuk menanam varietas yang paling diminati sesuai dengan lingkungan setempat. Melalui kegiatan ini, diharapkan tingkat ketertarikan petani terhadap varietas unggul baru semakin tinggi sehingga dapat mendorong petani melakukan pergiliran atau pergantian varietas lama ke varietas unggul baru. Adapun alur kegiatan pengenalan varietas tanaman pangan sebagai berikut:

Pengenalan Varietas di UPTD. BPSBTPHBUN TA. 2024
Kegiatan pengenalan varietas tanaman pangan khususnya komoditas padi inbrida dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya melalui dana APBN maupun APBD Provinsi Bali. Pada Tahun Anggaran 2024 kegiatan pengenalan varietas atau sering disebut display varietas dalam penganggaran pusat, dilaksanakan di Subak Gaga, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Pemilihan lokasi tersebut didasari beberapa pertimbangan penting diantaranya tersedianya lahan sawah dengan luasan minimal 1 hektar dalam 1 hamparan, akses ke lokasi mudah, bukan daerah endemis serangan OPT, tersedia air irigasi cukup dan memadai serta merupakan sentra produksi padi. Dapat disimak pada uraian berikut :
Untuk meningkatkan ketertarikan petani dan masyarakat terhadap varietas-varietas unggul baru yang diujicobakan melalui demplot pengenalan varietas, dilakukan uji organoleptik/ uji kesukaan oleh beberapa responden dari petani dengan memanfaatkan kepekaan panca indera pada nasi hasil olahan masing-masing varietas tersebut meliputi penampilan, warna, tekstur, rasa dan aroma.
Berdasarkan hasil penilaian responden petani terhadap hasil olahan masing-masing varietas berupa nasi diperoleh hasil sebagai berikut:
| No. | Nama Varietas | Peringkat Kesukaan Responden/ Petani Berdasarkan Hasil Uji Organoleptik pada Beberapa Aspek | ||||
| Penampilan | Warna | Tekstur | Rasa | Aroma | ||
| 1. | lnpari 48 Blas | II | III | V | II | III |
| 2. | Inpari 50 Marem | IV | I | III | V | V |
| 3. | Pak Tiwi-2 | III | V | IV | III | IV |
| 4. | M70D | V | IV | I | IV | I |
| 5. | Inpari 32 HDB | I | II | II | I | II |
Informasi lengkap tentang Kegiatan Pengenalan Varietas di UPTD. BPSBTPHBUN dapat diakses pada link berikut: https://balikom.info/Pengenalan-varietas-TP

