Ni Wajan Leestyawati P.
Penyuluh Pertanian Ahli Utama
Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali
Sering terdengar di masyarakat: “jangan banyak makan telur, nanti bisul”. Benarkah mengkonsumsi telur akan tumbuh bisul pada tubuh ? sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya kita menelisik tentang telur terlebih dahulu.

Telur dihasilkan oleh hewan yang berkembangbiak dengan bertelur atau hewan ovivar. Jadi telur merupakan bakal anak dari hewan tersebut. Bakal anak berkembang di dalam telur yang pada akhirnya akan menetas menjadi individu baru. Sehingga di dalam telur, selain bakal anak, terdapat zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya si bakal anak sampai dia menetas.
Telur memiliki kandungan gizi lengkap. Zat-zat makanan yang terdapat didalam telur terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, air, vitamin dan mineral. Departemen Pertanian, (2010) menyatakan bahwa telur merupakan makanan yang ideal bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa. dan telur menjadi salah satu bahan pangan asal hewan (PAH) selain daging dan susu. Telur yang biasa dikonsumsi masyarakat adalah telur ayam, telur itik /bebek dan telur puyuh. Diantara ketiga jenis telur ini, telur ayam paling banyak dikonsumsi, selain murah, juga mudah didapatkan.

Sebutir telur terdiri dari 3 bagian, yaitu kulit telur (11% dari berat total telur), putih telur (57% dari berat total telur) dan kuning telur (32% dari berat total telur) (Powrie, 1996).
Adapun komposisi zat-zat gizi dalam telur sebagai berikut :


Jika dilihat dari komposisinya, di dalam telur tidak ada yang dapat menyebabkan bisul. Namun, jika seseorang memiliki riwayat alergi telur, disarankan untuk membatasi konsumsi telur guna menghindari risiko munculnya reaksi alergi (Siloam Hospitals, 2023).
Bisul adalah benjolan merah pada kulit yang terasa sakit dan berisi nanah. Bisul terjadi karena infeksi bakteri pada lubang tempat tumbuhnya rambut, akibat dari kerangnya kebersihan, masalah kulit seperti jerawat dan eksim kulit, kekebalan tubuh lemah tertular dari penderita bisul. Bagian tubuh yang sering terkena adalah wajah, leher, ketiak, bahu, bokong, serta paha (Alodocter, 2019). Jadi mengkonsumsi telur tidak menjadi bisul.
Telur merupakan bahan pangan asal hewan, sumber protein hewani yang murah dan mudah didapatkan. Telur mengandung zat gizi lengkap, menjadi makanan yang ideal untuk anak, remaja dan orang dewasa. Telur dapat dikonsumsi 1-2 butir per hari, kecuali bagi yang mengikuti diet khusus dan yang mempunyai alergi terhadap telur, maka konsumsi telur disesuaikan dengan kondisinya.
Perlu diingat bahwa telur segar memiliki daya simpan yang relative pendek. Jika dibiarkan dalam udara terbuka (suhu ruang sekitar 27OC) hanya dapat bertahan kurang lebih 2 minggu atau sekitar 10 sampai 14 hari (Sarwono,1995). Meskipun demikian telur dapat diperpanjang daya tahannya dengan menyimpannya dalam suhu dingin atau merendamnya dalam air garam,atau air kapur.
Sumber :
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apakah-telur-menyebabkan-bisul