TEMU USAHA/KEMITRAAN KOMODITAS PERKEBUNAN

Oleh : I Nyoman Gde Surendra Atmaja, SP
(Penyuluh Pertanian Pertama)

Visi Pembangunan Provinsi Bali lima tahun kedepan adalah “Nangun Sad Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang secara substantif bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya yakni untuk mewujudkan krama Bali yang sejahtera dan bahagia skala dan niskala. Dengan misi pembangunan bidang pertanian dalam arti luas adalah pertama memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan dalam jumlah dan kualitas yang memadai bagi kehidupan krama Bali, dan kedua mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian, dan meningkatnya kesejahteraan petani. Tindak lanjut dari Visi dan Misi tersebut telah diterbitkan Peraturan Gubernur Bali nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Kecil Lokal Bali yang mewajibkan toko swalayan, hotel restoran dan katering untuk menyerap produk lokal.
Untuk mendorong hal tersebut pada tanggal 11 Juli 2019 dilaksanakan pertemuan kemitraan/temu usaha bertempat di ruang rapat DISTPHBUN yang diikuti oleh 50 orang peserta dari perwakilan kelompok tani/UPH/SA komoditas Kopi Robusta, Kopi Arabika, Mete, Kakao, Nilam dan 3 orang Perbekel di Kecamatan Penebel yang masyarakatnya tertarik mengembangkan minyak atsiri (Sereh Wangi), beberapa Ketua LEM yang didampingi petugas Kabupaten yang membidangi perkebunan serta petugas Unit Pembinaan Perlindungan Tanaman (UPPT) Kabupaten Buleleng, Jembrana, Tabanan, Bangli, Badung dan Karangasem.
Para pengusaha yang diundang sebagai narasumber/pembicara pada pertemuan tersebut adalah pimpinan :

  1. PT. Fortunium (Ventura Coffee) (Jakarta) yang bergerak pada Komoditi Kopi
  2. PT. Pemalang Agro Wangi (Bogor) yang bergerak pada Minyak Atsiri Nilam dan Sereh Wangi
  3. PT. Cau Coklat Internasional (Tabanan) yang bergerak pada Komoditi Kakao,
  4. PT. Bali Anacardia (Kebun di Kubu Karangasem, Industri di Semarang)
    yang bergerak pada Jambu Mete,
  5. PT. Sumber Gizi Makmur yang bergerak pada bidang makan dan minuman (Bogor)

Dari Temu Usaha/Kemitraan beberapa hal penting yang harus dipahami oleh para petani adalah :

  1. Bahwa dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan konsumsi kopi dunia lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi, antara lain disebabkan karena :
    a. Pertumbuhan konsumsi kopi di negara konsumen baru (Rusia, Eropa Timur, China dll.), dewasa ini terus mengalami peningkatan, sehingga pada thn 2020 konsumsi kopi dunia diperkirakan dapat mencapai sekitar 164 juta karung (@karung ± 50 Kg)
    b. Dengan terjadinya trend perubahan budaya dalam pola minum kopi, yaitu dari sistem konvensional (drip coffee) ke pola modern (espresso), menyebabkan kebutuhan kopi mengalami peningkatan dari 8 gram menjadi 15 gram per cangkir.
    c. Secara umum, dengan meningkatnya taraf hidup dan life style, telah mendorong terjadinya peningkatan tingkat konsumsi di negara produsen kopi (Brasil, Mexico, Indonesia, Vietnam, India).
    d. Menurut ICO, bahwa sejak tahun 2010 trend telah terjadi peningkatan konsumsi kopi dunia sebesar 2,5% per tahun. Sehingga pada tahun 2020, konsumsi kopi dunia diperkirakan akan mencapai 165 s/d 173 juta karung atau mengalami defisit sebesar 30 – 37 juta karung.
    e. Dengan adanya pertumbuhan konsumsi lebih pesat daripada pertumbuhan produksi hal tersebut memberikan peluang bagi petani kopi dan sekaligus merupakan tantangan petani agar dapat meningkatkan produksi mereka untuk dapat menyediakan bahan baku.
  2. PT. Bali Anacardia telah bekerja sama dengan P3GI membuat sebuah pupuk organik untuk tebu yang berasal dari cangkang mete yang disebut dengan Torganic. Produk ini telah dikembangkan untuk menyuburkan perkebunan tebu, dan juga untuk melindungi tebu dari Lepidiota Stigma yang merupakan hama utama tebu. Selain pada tebu, juga dapat digunakan untuk penanganan jamur akar putih pada jambu mete dan menyuburkan pohon jambu mete. Selama ini di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem buah jambu mete hanya dimanfaatkan oleh petani untuk makan ternak babi. Untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani (pendapatan petani), Bali Anacardia mempunyai teknologi untuk membuat Wine dari buah jambu mete dan teknologi ini akan diberikan kepada petani jika berminat mengolah wine dari jambu mete (tanpa bantuan alat)
  3. PT. Pemalang Agro Wangi menjelaskan tentang prospek sereh wangi sangat cerah dan petani bisa menanam sebagai tanaman sela atau bisa di daerah terasering sebagai penahan tanah. Sereh wangi sangat menguntungkan karena setelah 5 tahun baru dilaksanakan replanting dan replanting dengan menggunakan bibit/batang dari tanaman yang sudah ada. Kebutuhan minyak atsiri sangat besar karena banyak produk yang dapat diproduksi dari turunan minyak atsiri. Bila petani berminat PT Pemalang Agro Wangi siap bekerja sama dengan pola kemitraan.

Pada pertemuan Temu Usaha/Kemitraan, telah ditandatanganinya dua MoU/Kesepakatan kerjasama antara :
a. PT. Fortunium (Ventura Coffee) dengan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Robusta Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan; dan
b. PT. Sumber Gizi Makmur dengan Kelompok Tani Tunas Sembrani (Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng) untuk komoditi Kopi Robusta
Dalam kesepakatan tersebut disebutkan bahwa Pihak Kedua (Pihak Perusahaan) sepakat untuk membeli produk dari Pihak Pertama (Petani) dan Pihak Pertama wajib menyediakan produk sesuai dengan permintaan Pihak Kedua. Harga yang disepakati pada saat transaksi jual beli adalah harga pasar sesuai standar kualitas yang berlaku saat transaksi. Hasil Produksi dijual secara secara langsung dan dibayar tunai atau sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Diharapkan dengan adanya penandatanganan kesepakatan MOU ini dapat membuka pasar langsung bagi petani. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan petani / NTP meningkat karena memperpendek rantai pemasaran yang tidak lagi melewati pedagang pengumpul.