Budidaya Ayam KUB

Oleh :
Ni Wajan Leestyawati
Penyuluh Pertanian Utama

Ayam KUB adalah ayam kampung galur baru hasil seleksi secara genetik oleh team peneliti Balai Penelitian Dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Ayam galur baru ini dinamakan ayam Kampung Unggul Balitbangtan dan disingkat dengan ayam KUB.

Gambar: BPTP Yogyakarta

Ayam KUB diseleksi dengan tujuan untuk ayam petelur dan menjadi indukan penghasil DOC (Day Old Chicken) yang banyak untuk memenuhi kebutuhan ayam kampung. Ayam KUB menjadi lebih unggul dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Keunggulannya adalah jumlah telur yang dihasilkan lebih banyak dan sifat mengeramnya berkurang sehingga cepat bertelur kembali (BPTP NTB, 2016).

Cara membudidayakan ayam KUB tidak jauh berbeda dengan ayam kampung lainnya, hanya saja ayam KUB membutuhkan pakan yang mengandung protein dan kalsium lebih tinggi untuk menunjang pembentukan cangkang telur,

Budidaya ayam KUB dapat dilakukan dengan menerapkan sapta usaha peternakan, yang meliputi 7 langkah kegiatan, yaitu :

  • Memilih bibit.

Pemilihan bibit perlu dilakukan dengan cermat, karena bibit mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ayam selanjutnya. Pemilihan bibit dapat dilakukan dalam bentuk ayam dewasa, DOC, dan telur (telur tetas). Bibit ayam yang dipilih terutama adalah ayam yang sehat, tidak cacat, dan berasal dari keturunan yang bagus produksinya. Untuk pejantan, dipilih ayam yang berumur 1-1,5 tahun dan bertaji, sedangkan untuk induk dipilih betina yang sudah mulai bertelur, yaitu umur 7-8 bulan. DOC yang akan dijadikan bibit, dipilih DOC yang memiliki ciri-ciri :  tidak cacat,  kaki segar (tidak kering), struktur normal, dubur bersih, perut kering dan bobot DOC minimum 27 gram/ekor. Untuk telur tetas dipilih telur yang bobotnya 36 – 46 gram, bentuk normal, kerabang halus mulus. Telur akan lebih baik bila ditempatkan pada ruangan dengan suhu dingin 16⁰C kelembaban 55%.

  • Menyediakan kandang.

Ada 3 model kandang yang dapat dipergunakan untuk ternak ayam, yaitu kandang postal (litter), kandang bateri dan kandang umbaran terbatas. Untuk ayam kampung yang memiliki sifat liar, akan lebih bagus dipelihara dalam kandang umbaran terbatas, yang dilengkapi dengan tempat bertengger, tempat pakan dan minum, benda yang bisa dipatok supaya ayam tidak mematok temannya, misalnya batang pisang, serta tempat /sarang bertelur untuk ayam yang sudah memasuki periode bertelur. Kandang dan peralatannya dapat dibuat dari bahan yang mudah didapatkan di lokasi, yang penting, aman, nyaman, sehat bagi ayam dan mudah dibersihkan.

 Luas kandang disesuaikan dengan umur ayam. Berdasarkan umurnya, ayam dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu a). Kuri (doc) 0-6 minggu  disebut starter, b). Anak ayam umur 6-12 minggu disebut grower, c). Ayam muda umur 12-16 minggu disebut developer dan d).  Ayam dewasa umur 18-68 minggu disebut layer/rooster .

Luas kandang yang dibutuhkan untuk setiap kelompok tersebut, dapat dilihat pada Tabel 1, sebagai berikut :

Tabel 1. Kebutuhan luas kandang untuk ayam .

No.Umur faseLuas kandangketerangan
1.0-6 minggu  /starter100 cm x 100 cm x 40 cm30 ekor
2.6-12 minggu /grower100 cm x 100 cm x 60 cm15 ekor
3.12-16 minggu / developer1 m25-6 ekor
4.18-68 minggu / layer/rooster2 m21 ekor jantan dan 4-5 ekor betina.
Sumber: BPTP Jambi, 2014, Badan litbang pertanian 2013
  • Menyediakan pakan

Jenis pakan ayam KUB sama dengan pakan ayam kampung. Sedangkan jumlah pakan yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 2, sebagai berikut :

Tabel 2. Kebutuhan jumlah pakan ayam KUB.

No.Umur (minggu)Kebutuhan pakan (gram/ekor/hari)Bentuk pakan
1.0-15 – 10Pakan starter
2.1-210 – 15
3.2-315 – 20
4.3-420 – 25
5.4-525 – 30Pakan Starter ditambah dedak Semakin bertambah umur dan berat ayam, pakan starter dikurangi dan dedaknya ditambah.
6.5-630 – 40
7.6-740 – 50
8.7-850 – 70
9.Menjelang bertelur80 – 90Pakan ayam petelur
10.Periode bertelur90 – 100
Sumber: BPTP Jambi, 2014
  • Merawat kesehatan ternak

Merawat kesehatan ternak, dilakukan dengan cara mencegah serangan penyakit ketika ternak masih sehat dan mengobati ternak yang sudah terserang penyakit. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, karena mencegah dilakukan ketika ternak masih sehat, peternak melakukannya dengan tenang tidak panik dihantui kematian ternak dan kerugian yang lebih besar. Tindakan pencegahan dilakukan dengan menerapkan biosekuriti, yaitu suatu     cara     menghambat   dan   membunuh kuman/virus   yang   terbawa   manusia, kendaraan/barang  bawaan  yang  dapat  menularkan penyakit, sehingga  peternak  dapat  meningkatkan  produksinya  dan  konsumen  tidak  takut  mengkonsumsi produknya. Tindakan biosekuriti meliputi : 1). menghindari dan membatasi kunjungan tamu yang langsung masuk ke dalam area kandang. 2). menyediakan bak  celup/foot  bath  yang  mengandung  desinfektan  di  depan pintu kandang. 3). Melakukan  vaksinasi  secara teratur, 4). Memberikan  pakan yang cukup sesuai dengan kebutuhan ternak bila perlu ditambah vitamin  secara  teratur  terutama pada  saat  vaksinasi  dan  cuaca  buruk, 5). Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan kandang, 6) Melakukan penyemprotan desinfektan 2 kali dalam seminggu, 7). Mengurangi faktor penyebab strees pada ayam. 8). Memberikan obat cacing dan coccidiostat  secara teratur sesuai dengan aturan pakainya. Dan jika ayam telah terserang penyakit, peternak harus segera melakukan pemisahan ayam yang sakit dan memberikan pengobatan, dapat berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat.

  • Mengatur reproduksi,

Ayam KUB memiliki sifat mengeram rendah, sehingga lama waktu mengeram lebih singkat dibandingkan ayam kampung biasa. Oleh sebab itu penetasan telur dianjurkan dengan menggunakan mesin tetas. Telur yang telah diseleksi dimasukan ke mesin tetas pada suhu 37,8oC dibolak balik merata sehari 3 kali sampai masa inkubasi 18 hari, kemudian biarkan jangan dibolak balik pada suhu yang sama sampai menetas pada inkubasi 21 hari. Untuk menjaga kelembaban dalam mesin tetas, tempat air dalam mesin tetas harus selalu berisi cukup air. Untuk mendapatkan produksi yang baik, calon induk betina sejak menjelang bertelur (sekitar umur 4-5 bulan) sebaiknya jangan terlalu gemuk, peternak dianjurkan untuk mengikuti petunjuk pemberian pakan. Untuk memperoleh telur yang daya tetas atau fertilitasnya baik, dianjurkan menempatkan jantan dan betina dengan perbandingan  1 ekor jantan dengan  4 atau 5 ekor betina.

  • Panen,

Ternak ayam memberikan beberapa hasil yang bisa dipanen dan dijual, berupa telur, anak ayam (DOC), ayam bibit, dan ayam potong /konsumsi.

Adapun hasil dari ayam KUB dibandingkan dengan ayam kampung biasa dengan pemeliharaan secara intensif, seperti dalam Tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Produksi ayam KUB dan ayam kampung dengan pemeliharaan intensif.

No.UraianProduksi /kinerja
  Ayam KampungAyam KUB
1.Produksi telur (butir/induk/tahun)146180
2.Produksi telur (%)4044 – 70
3.Frkuensi bertelur (kali/tahun)7Setiap hari
4.Puncak produksi (%)5065 – 70
5.Umur pertama bertelur (minggu)20 – 2420 – 22
6.Daya tetas telur (%)8485
7.Bobot telur (gram/butir)39 – 4336 – 45
8.Frekuensi mengeram (%)30 – 10010
9.Konsumsi pakan (gram/ekor/hari)80 – 10080 – 85
10.Konversi pakan4,9 – 6,43,8
11.Mortalitas sd. Umur 6 minggu (%)< 27<5
12.Mortalitas mulai produksi sd afkir (%)< 10<8
Sumber: BPTP Jambi, 2014
  • Penanganan pasca penen dan pemasaran.

Ayam KUB pada saat ini banyak diminati oleh para peternak, sehingga ayam KUB mempunyai prospek pasar yang bagus. Di Bali, ayam KUB telah diternakkan oleh beberapa kelompok tani, diantaranya Kelompok Tani Karya Sari (Liligundi, Buleleng), Kelompok Tani Anjasmara (Gesing, Buleleng), Kelompok Tani Manuk Sida Nadi (Seraya, Karangasem), Kelompok Tani Tutut Masih (Rendang, Karangasem) dan Kelompok Tani Manuk Lestari (Abiansemal, Badung) dan kelompok Tani Sato Nadi (Jehem, Bangli). 

TIP penanganan DOC

Beberapa hal yang perlu dilakukan pada awal pemeliharaan DOC. (Panduan Pemeliharaan Ayam Kampung Unggul Balitnak, 2013).

  • Persiapan Penerimaan DOC Ayam KUB:

Desinfeksi kandang dengan desinfektan.

Siapkan tempat pakan dan minum.

Beri alas koran pada dasar bawah pemanas/brooder.

Nyalakan pemanas 24 jam sebelum ayam datang

  • Pada Saat DOC tiba di Kandang:

Siapkan air minum yang sudah dicampur vitamin/gula.

Berikan pakan sedikit-sedikit tetapi sering (4-5 x sehari)

  • Pemanas:

Umur 1 – 7 hari suhu 32 – 35oC

Umur 8 – 14 hari suhu 29 – 31oC

Umur 22 – 28 hari suhu 24 – 26oC

Umur 15 – 21 hari suhu 27 – 29oC

Apabila  angin  besar/hujan  yang   menyebabkan   suhu   berubah-ubah   maka   tutuplah   dinding  kandang dengan terpal (seluruh atau sebagian).

  • Tempat Minum:

1 – 2 buah (1 galon) per 100 ekor s/d minggu ke 3.

2 – 3 buah (2 galon) per 100 ekor s/d minggu ke 8.

  • Tempat Makan:

4 buah ( 40 cm) per 100 ekor s/d minggu ke 4.

Tempat pakan gantung ( 40 cm) 4 buah per 100 ekor > minggu ke 4

Sumber bacaan :

  1. PTP NTB, 2016. Ayam KUB, Prospek Usaha Menjanjikan.
  2. BPTP Jambi, 2014. Budidaya ayam kampung unggul (KUB)
  3. Badan Litbang Pertanian, 2013. Panduan Pemeliharaan Ayam Kampung Unggul Balitnak. https://adoc.pub/panduan-pemeliharaan-ayam-kampung-unggul-balitnak.html