Hari Temu Lapang Penerapan Pengendalian Hama Terpadu OPT Tanaman Cengkeh di Subak Abian Bhuana Sari, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng

Oleh:
Putu Sugita
POPT Ahli Madya

Subak Abian Bhuana Sari, merupakan perkumpulan petani untuk lahan kering di Desa Ambengan, Kecematan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali berjumlah 705 anggota dengan luas hamparan 767,75 ha dengan jenis tanaman utama yaitu cengkeh.

Pada tahun 2015 yang lalu, daerah ini tanaman cengkehnya terserang penyakit Jamur Akar Putih, yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus Lignosus. Kegiatan Sekolah Lapang dan bantuan bahan pengendalian berupa jamur Trichoderma telah diberikan, akan tetapi pelaksanaannya belum optimal dikarenakan tidak berkelanjutan.

Pada tahun 2023, pemerintah melalui Direktorat Perlindungan Perkebunan, Dirjenbun – Kementan, memberikan bantuan pelatihan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) untuk Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman cengkeh seluas 100 ha. Bantuan ini ditempatkan di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan 50 ha dan di Desa Ambengan 50 ha.

Penerapan PHT

Kegiatan Penerapan PHT OPT cengkeh ini merupakan kegiatan pelatihan lanjutan dari Sekolah Lapangan PHT, pada kegiatan ini, focus pelatihan pada praktek pembuatan bahan pengendali yang ramah lingkungan berupa Metabolit Sekunder (Metsek), pupuk organic ber-APH (agen pengendali hayati), cara pengamatan dan pelaksanaan pengendalian OPT cengkeh. Selain   itu, kelompok dibantu 4 buah shaker atau alat pengocok untuk membuat Metsek, 2 shaker di Desa Sekumpul dan 2 shaker lainnya di kelompok Desa Ambengan, bahan lainnya berupa Kompos/pupuk organik dan stater Trichoderma. Paserta difasilitasi sebanyak 6 kali pertemuan dan 1 kegiatan Field day atau Hari Temu lapang, kemudian sosialisasi kegiatan, praktek pembuatan Metsek, praktek pembuatan kompos dan pupuk organik ber-APH, pengamatan awal serangan OPT cengkeh dan pengamatan lanjutan setelah aplikasi metsek. Pada praktek aplikasi metsek, peserta membuat studi sederhana di kebun pembelajaran untuk membandingkan cara aplikasi yang paling mudah dan efektif.

Gambar 2. Contoh hasil Metabolit Sekunder yang dihasilkan oleh peserta, yaitu Metsek Trichoderma dan Beauveria bassiana

Hari Temu Lapang/Field Day

Hari Temu Lapang atau Field day merupakan hari puncak pertemuan PPHT, merupakan hari-hari yang ditunggu oleh peserta kegiatan untuk sharing memaparkan semua hasil yang diperoleh selama pelatihan PPHT. Pada tahun ini kegiatan Temu Lapang dilaksanakan di Balai Subak Bhuana sari, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada pada tanggal 6 Juli Tahun 2023. Pertemuan dihadiri oleh Dirjen Pusat, Kepala UPTD.BPTPHBUN, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Sriwahyuni mewakili kepala Dinas. Kemudian Made Agus Adnyana, SP. M.Si sebagai Kabid Perkebunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng, Perbekel Desa Ambengan Nyoman Seri,Amd., Kelian Subak dan peserta dari Subak Abian Bhuana Sari, dan perwakilan peserta dari Desa Sekumpul serta undangan lain dengan jumlah sekitar 100 orang. Kegiatan Temu Lapang selain dipaparkan hasil-hasil pelatihan juga melihat secara langsung hasil praktek aplikasi Metsek terhadap Hama Penggerek Batang Cengkeh dan penyakit JAP pada tanaman cengkeh.

Hasil Studi Petani

Hasil paparan wakil peserta dari Desa Ambengan dan Sekumpul bahwa aplikasi Metsek untuk pengendalian hama penggerek batang dan penyakit JAP cukup efektif dengan keberhasilan

  1. Pengendalian JAP menggunakan Metabolik Scunder Trichoderma kombinasi pupuk Organik ber APH Trichoderma memberi efek penurunan serangan dari serangan ringan menjadi sehat sebesar 20,05 % dari serangan sedang menjadi serangan ringan sebesar 19,9 % sedangkan dari serangan berat menjadi serangan ringan sebesar 5,2 %.
  2. Pengendalian JAP menggunakan Pupuk Organik ber APH dengan cara semprot akar menurut pembelajaran di kebun pembelajaran memberi efek penurunan persentase rata-rata 86% ( 89,69% )

persen penutupan jamur berkurang selama 1-2 bulan pengamatan. Berdasarkan pengalaman peserta dari Desa Ambengan, aplikasi dengan system infus akar adalah yang paling efektif untuk pengendalian JAP, dengan semprot akar efektifitas mencapai 89,69%. Perlakuan semprot akar sangat ideal dilakukan pada lahan yang telah menerapkan perlakuan teras sering, karena lebih mudah menemukan akar untuk perlakuan. Semprot akar dapat dengan mudah dilakukan aplikasi pengulangan. Perlakuan dengan cara siram atau tetes, efektifitasnya bervariasi antara 30-60 persen.

Perlakuan pupuk organi ber-APH, juga cukup efektif, tetapi aktifitasnya perlahan atau perlu waktu yang cukup untuk berkembang dan melawan jamur akar putih. Perlakuan perpaduan infus dan aplikasi pupuk ber-aph sangat disarankan dari hasil kajian peserta PPHT OPT tanaman cengkeh di Bali.

Gambar 4. Contoh hasil aplikasi Metsek pada hama penggerek batang dan Jamur Akar Putih

Tindak Lanjut

Permasalahan yang ditemukan oleh peserta selama pelatihan PPHT yaitu ketersediaan isolate aph untuk membuat Metabolit Sekunder. Untuk itu peserta dari Desa Ambengan sudah memesan isolate Trichoderma ke BPTPHBUN, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali sebanyak 130 botol. Selanjutnya peserta PPHT OPT cengkeh meminta pelatihan pembuatan isolate sehingga ketergantungan peserta terhadap isolate dapat diatasi atau diminimalisir. Saran dari Petugas BPTPHBUN Ibu Putu Ayu Ningrat, SP. Kelompok diminta mengajukan permohonan secara tertulis melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. Selain itu dari nara sumber lainnya petani disarankan menanam Belimbing wuluh, karana buah belimbing wuluh yang tua dan jatuh dapat sebagai media tumbuh jamur Trichoderma di lapang, sehingga kegiatan eksplorasi lebih mudah dilakukan.

Walaupun banyak manfaat pelaksanaan kegiatan PPHT OPT cengkeh ini, keberlanjutan dan pendampingan lanjutan lebih penting lagi, karena hasil monev terhadap kelompok yang sebelumnya dilatih dan diberikan bantuan alat Shaker, sebagian tidak berlanjut karena alasan tidak tersedianya Isolat aph, pemahaman managemen kebun, khususnya pada saat panen untuk menyisihkan 10 % hasil kebun setiap tahunnya untuk keperluan perawatan tanaman seperti pembelian pupuk, bahan pengendali OPT, termasuk isolate aph perlu terus disosialisasikan.

Gambar 5. Kegiatan PPHT Cengkeh.