Ni Wajan Leestyawati Palgunadi, Penyuluh Pertanian Ahli Utama
Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali
Pangan hewani disebut juga pangan asal hewan, yaitu pangan yang diproduksi oleh hewan seperti daging, telur, susu dan ikan serta produk-produk olahannya.
Pangan hewani merupakan pangan yang bergizi tinggi, mengandung zat-zat makanan lengkap dalam komposisi serasi.
Pangan hewani sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, karena mengandung berbagai zat gizi yang mudah diserap oleh tubuh. Zat-zat gizi tersebut adalah protein, asam amino lengkap, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Dengan demikian pangan hewani mempunyai peranan penting dalam mewujudkan status gizi yang baik bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Kebutuhan pangan hewani harian bagi masyarakat dalam rumah tangga dapat dipenuhi secara mandiri dengan cara memanfaatkan pekarangan rumah untuk memelihara ternak, ikan dan lebah sebagai sumber pangan hewani.
Ternak yang dapat dipelihara di pekarangan rumah diantaranya : ayam kampung, burung puyuh dapat dipelihara di halaman rumah, jika mempunyai pekarangan yang lebih luas dapat memelihara babi sebagai sumber daging dan kambing sebagai sumber susu.
Ternak yang biasa diternakkan di pekarangan rumah adalah ayam kampung, karena ayam kampung menghasilkan daging dan telur, mudah beradaptasi dengan lingkungan, pemeliharaannya mudah dilakukan. Dalam skala rumah tangga, beternak ayam kampung tidak membutuhkan modal besar. Bulu ayam kampung yang berwarna-warni menjadi hiasan, memperkaya warna lingkungan dan menambah keindahan. Pergerakannya yang lincah dapat menyegarkan suasana dan menghibur hati.
Jumlah ayam yang dipelihara disesuaikan dengan luas area yang disediakan dan kemampuan memelihara. Pemeliharaan dilakukan berpedoman pada sapta usaha peternakan yang meliputi 1). memilih bibit yang baik, 2). menyediakan kandang, 3). menyediakan pakan, 4). merawat Kesehatan hewan, 5). mengatur reproduksi, 6). Panen dan 7) penanganan pasca panen.
- Memilih bibit ayam kampung
Ayam yang dipilih untuk dipelihara adalah ayam yang sehat, dengan ciri-ciri:
- Cepat tanggap terhadap situasi lingkungan
- Makan dengan bersemangat
- Bulu menhkilap dan tertata rapi
- Mata bersih dan jernih
- Jengger tegak berwarna cerah /tidak pucat
- Pial bersih dan berwarna cerah

- Membuat kandang
Ayam yang dipelihara harus dikandangkan, supaya tidak merusak tanaman dan mengotori lingkungan di sekitarnya. Kandang dapat dibuat sebagai berikut:
• Bahan kandang : kuat, mudah didapat dan harga murah atau terjangkau
• Ukuran : kandang untuk 1 ekor ayam jantan dan 6 ekor ayam betina sebaiknya berukuran 1 x 2 meter dengan tinggi 0,75–1 meter
• Bentuk kandang : disesuaikan dengan posisi kandang, dan dibuat sedemikian rupa sehingga mendukung keindahan halaman atau pekarangan rumah
• Suasana kandang menjamin kesejahteraan ayam. Ayam dapat bergerak bebas, dapat menampilkan perilaku alaminya seperti mengais, mandi debu dan bertengger.
• Peralatan kandang : tempat bertengger, tempat pakan dan minum, tempat bertelur dan tempat berteduh.
• Dasar kandang sebaiknya dari tanah, supaya ayam dapat mengais dan kotoran ayam segera terdekomposisi oleh jasad renik tanah sehingga tidak berbau. Rumput yang tumbuh di dasar kandang bisa menjadi pakan tambahan.
Beberapa contoh bentuk kandang ayam kampung di halaman atau pekarangan rumah, seperti gambar berikut:




- Memberi pakan
Ayam kampung membutuhkan pakan yang mengandung protein kasar 12% dan energi sebesar 2500 kkal/kg. Pakan yang diberikan dapat berupa pakan jadi /pabrikan, dapat juga meracik sendiri.
Pakan untuk ayam kampung :
• Pakan untuk ayam umur 0-2 bulan bisa menggunakan pakan ayam broiler. Untuk umur ayam 2-4 bulan bisa diberikan pakan broiler dicampur dengan dedak dan jagung dengan perbandingan 1:3:1.
• Untuk ayam dengan umur di atas 4 bulan, bisa diberikan campuran antara layer dan dedak atau jagung dengan perbandingan 1:2.
• Berikan pula hijauan sebanyak 20 % dari kebutuhan pakannya.
• Kebutuhan pakan sekitar 7-8 gram per hari, bisa diberikan 2-3 kali sehari.
• Untuk ayam yang masuk periode bertelur, biasanya umur lebih dari 6 bulan, diberikan pakan berupa campuran dari layer dan dedak dengan perbandingan 1:1. Dan tambahkan hijauan sebanyak 25% dari kebutuhan pakannya. Kebutuhan pakan untuk periode ini 85 gram per hari, bisa diberikan 2-3 kali sehari.
• Pakan bisa dibuat sendiri dengan menggunakan bahan lokal seperti talas umbi dan daunnya), beras paling murah, dedak, tepung tulang atau cangkang keong. Sebagai pakan tambahan bisa dicarikan sisa-sisa makanan rumah tangga atau restoran atau sisa pengolahan pangan seperti ampas tahu.
• Air minum sangat penting untuk ayam, sehingga harus selalu tersedia di kandang.
- Merawat kesehatan ayam
Ayam sehat akan tumbuh dan berkembang, memproduksi daging dan telur yang sehat dan aman. Kesehatan ayam dapat dijaga dengan menerapkan biosekuriti.
Biosekuriti adalah serangkaian tindakan atau upaya untuk mencegah masuknya penyakit, mengendalikan penyebaran, dan melindungi makhluk hidup.
Untuk mencegah masuknya penyakit, dilakukan upaya-upaya:
- meningkatkan daya tahan ayam dengan memberi pakan yang bermutu dalam jumlah cukup,
- menjaga kebersihan kandang dan lingkungannya, dan
- memberikan kekebalan ayam terhadap penyakit dengan vaksinasi.
Mengendalikan penyebaran penyakit dilakukan tindakan :
- Menerapkan karantina untuk ayam yang baru di kandang tersendiri selama beberapa waktu (10-14 hari) sebelum digabung dengan ayam yang sudah lama dipelihara
- Memisahkan ayam yang sakit dari ayam yang sehat, dan mengobatinya sampai sembuh.
- Mengubur atau membakar ayam yang mati karena sakit
- Membersihkan dan mendesinfeksi kandang secara berkala
Melindungi makhluk hidup dari rasa sakit
- Memperlakukan ayam dengan baik agar ayam tidak cedera
- Menjaga keamanan kandang dan lingkungannya agar ayam tidak celaka
- Reproduksi
Ayam kampung mulai bertelur pada umur 6 bulan, bertelur selama 12–14 minggu. Setelah itu ada masa mengeram. Jika tidak diinginkan mengeram, ayam dapat dimandikan setiap hari, dan biasanya setelah 3 hari penampilan mengeramnya hilang dan siap memasuki masa bertelur kembali.
- Panen.
Untuk menambah gizi keluarga, telur dapat diambil dan dikonsumsi setiap hari. Untuk dikonsumsi dagingnya, ayam dapat dipotong mulai umur 3 bulan. Tetapi pada umumnya ayam kampung dipotong pada umur 8 bulan atau setelah mencapai berat badan 1,5 Kg.

- Jika memperoleh hasil panen berlebih, maka hasil dapat dijual, disimpan di dalam suhu beku atau dibuat olahan yang mempunyai daya tahan lebih lama misalnya telur asin, dendeng dan sebagainya.

