”Cintai Produk Dalam Negeri, Gunakan Produksi Daerah Sendiri” Gerakan Pemasyarakatan Produk Pertanian Lokal (Festival Agribisnis) Tahun 2019

Oleh :
KETUT UNDIARTA, SP
APHP Muda

  • Latar Belakang.

Dalam era globalisasi dimana jarak bukan lagi merupakan hambatan, aliran produk antar wilayah/antar negara menjadi sedemikian lancar. Hal ini menyebabkan Indonesia umumnya dan Bali khususnya telah dibanjiri oleh berbagai produk hasil pertanian khususnya buah-buahan seperti  apel merah, sunkist, pear, anggur merah/hijau dan produk hortikultura lainnya. Diakui atau tidak, beberapa produk import memang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk lokal/daerah baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas produk.  Dengan kondisi seperti itu tidak salah apabila konsumen menjatuhkan pilihan pada produk import tersebut. Disamping itu ada kesan dan image dimasyarakat bahwa dengan menkonsumsi produk import akan mencerminkan dan mampu mengangkat status sosial dan percaya diri.

Ditengah sedemikian maraknya serbuan produk pertanian import, untuk dapat bersaing di pasaran, setiap daerah dituntut untuk mampu menampilkan keunggulan-keunggulan masing-masing, baik kompetitif maupun komparatif. Indonesia umumnya dan Bali khususnya sebenarnya memiliki beberapa produk lokal hortikultura dengan keunggulan komperatif dan kompetitif yang tidak kalah dengan produk import, bahkan beberapa produk pertanian Bali khususnya buah-buahan seperti Mangga Harumanis, Salak, Strowberi dan mangga wani dengan kekhasan dan keunggulan tersendiri telah mampu memasuki pasar internasional.  Keunggulan yang dimiliki buah-buah lokal unggulan Bali baik dari cita rasa maupun fisik dan kekhasannya hendaknya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan keagamaan maupun usaha bisnis karena merupakan salah satu identitas penting dan ciri khas daerah.

Untuk dapat merebut hati dan memperoleh tempat yang layak di pandangan konsumen, perlu diambil langkah-langkah terobosan untuk menumbuhkan kecintaan akan produk pertanian lokal.  Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah melalui Gerakan Pemasyarakatan Produk Pertanian Lokal dalam bentuk : lomba, pameran dan promosi.  Semua upaya tersebut diharapkan mampu lebih memperkenalkan keberadaan buah lokal Bali kepada masyarakat  dengan segala keunggulan dan pemanfaatannya, menggugah minat dan kesukaan serta kecintaan masyarakat terhadap produk unggulan pertanian lokal.  Hal ini juga sekaligus sebagai aktualisasi dari implementasi PERDA Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Buah Lokal dan Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang  Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Upaya ini memang membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat, dimana melalui kegiatan ini juga diharapkan agar masyarakat Bali khususnya dan Indonesia umumnya lebih menghargai keberadaan produk pertanian lokal yang memang memiliki keunggulan komparatif dalam bentuk keanekaragaman produk.

Tujuan dari kegiatan Festival Agribisnis adalah :

  1. Memperkenalkan dan memasyarakatkan produk pertanian lokal Bali kepada masyarakat.
  2. Menumbuhkan kecintaan masyarakat untuk menggunakan dan mengkonsumsi produk pertanian lokal.
  3. Menciptakan peluang pasar produk pertanian lokal.
  4. Implementasi dari Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Buah Lokal.
  5. Implementasi dari Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
  • Sasaran

            Sasaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Festival Agribisnis  adalah :

  1. Semakin dikenalnya produk pertanian lokal di kalangan masyarakat.
  2. Semakin tumbuhnya kecintaan masyarakat untuk menggunakan dan mengkonsumsi produk pertanian lokal.
  3. Terciptanya peluang-peluang pasar dan jalur-jalur pemasaran baru bagi produk pertanian lokal.

LINGKUP KEGIATAN

  • Nama dan Thema

            Nama kegiatan dalam rangka Festival Agribisnis Tahun 2019 (FESTIVAL ke 8 AGRIBISNIS) 2019.  Sedangkan thema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah  Cintai  Produk Dalam Negeri, Gunakan Produk Sendiri

            Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangkaian Festival Agribisnis 2019 adalah :

  1. Lomba merangkai buah lokal (gebogan)
  2. Lomba merangkai bunga
  3. Lomba Carving Buah
  4. Lomba makan buah (Dewasa, Anak-anak)
  5. Lomba Stand Pameran
  6. Pameran dan Bazaar Produk Pertanian (40 unit tenda).
  7. Klinik Agribisnis
  8. Kegiatan-kegiatan lain yang mungkin dipadukan pelaksanaannya.

PELAKSANAAN KEGIATAN

            Rangkaian pelaksanaan kegiatan direncanakan selama 4 (empat) hari dari tanggal  3 – 6 Oktober 2019 , dengan mengambil lokasi di Lapangan Timur Monumen Bajra Sandhi, Renon – Denpasar.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan, perlu dibentuk Panitia Pelaksana yang ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Bali No. 1967/03-M/HK/2019 tentang Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Panitia Pelaksana dan Juri Lomba Festival Agribisnis. Untuk pelaksanaan lapangan dilakukan melalui kerjasama dengan Pihak III sebagai ”event organizer” (EO), dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku.

  • Peserta
    •         Peserta yang diharapkan dapat ikut berpartisipasi pada kegiatan festival adalah sebagai berikut :
    • Lomba merangkai buah tradisional (gebogan) 54 paket, diikuti oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan se Bali
    • Lomba merangkai bunga  diikuti oleh 50 orang  perwakilan SMA/SMK se Bali.
    • Lomba Carving Buah, diikuti 50 orang oleh perwakilan siswa SMK se Bali.
    • Lomba makan buah (Dewasa, Anak-anak)
    • Pameran dan Bazaar Produk Pertanian (40 unit tenda) diikuti oleh perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se Bali, Dinas Lingkup Provinsi, Pelaku usaha binaan Dinas Lingkup Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota
  • Tahapan Kegiatan

            Tahapan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian Festival Agribisnis meliputi :

  • Persiapan.

Rangkaian kegiatan persiapan meliputi : surat-menyurat, SPK, penyusunan kriteria peserta, kriteria penilaian lomba, penyebarluasan informasi melalui brosur dan media massa cetak maupun elektronik.

  • Pelaksanaan Kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan meliputi seluruh jenis kegiatan yang direncanakan, meliputi : Lomba merangkai buah tradisional (gebogan ),  Lomba merangkai bunga, Lomba carving buah, Lomba makan buah, Pameran & Bursa Produk Pertanian dan kegiatan lainnya.

PEMBIAYAAN

Kegiatan Festival Agribisnis ini pelaksanaannya dibiayai dari dana APBD Perubahan Provinsi Bali Tahun 2019 sebesar Rp. 604.258.531,- (Enam ratus empat juta dua ratus lima puluh delapan ribu lima ratus tiga puluh satu rupiah). Dalam upaya lebih memeriahkan pelaksanaan Festival, khusus untuk beberapa kegiatan yang tidak tersedia dukungan penganggarannya, diharapkan dukungan pembiayaan dari sponsor yang tidak mengikat (dalam bentuk barang), khususnya dari pelaku usaha bidang pertanian.

PEMBAHASAN

Festival Agribisnis Bali 2019 yang digelar Pemprov Bali selama empat hari (3-6 Oktober 2019) di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, berhasil mencatatkan transaksi mencapai Rp. 686.945.000. Yang lebih penting sebenarnya bukan jumlah transaksi langsung, tetapi transaksi prospektifnya atau kerja sama yang terjalin setelah festival ini, dalam festival yang melibatkan 40 anjungan dari kabupaten/kota se-Bali itu, pengunjung paling banyak memburu berbagai bibit tanaman hortikultura. Berharap transaksi prospektif karena dalam kesempatan festival juga mengundang pihak ITDC dan PHRI Bali, serta sejumlah pengusaha ritel agar mereka bisa melihat langsung bagaimana produk-produk pertanian. Selama ini ada informasi yang salah beredar di kalangan petani maupun pelaku UMKM bahwa produk-produk pertanian akan dibayar lama atau berbulan-bulan jika bekerja sama dengan pihak hotel maupun ritel. Padahal setelah kami komunikasikan, para pengusaha ritel maupun hotel menyebut satu minggu dari pengiriman produk sudah bisa dibayarkan dan itu sudah ada aturannya. Tetapi yang jelas semuanya memakai aplikasi atau by sistem, tidak bisa manual. Proses pemesanan, transaksi, validasi produk semuanya menggunakan teknologi. Transaksi pembayarannya pun nontunai. Jadi petani harus siap berbasis teknologi informasi, mereka tidak bisa menerima uang tunai banyak-banyak.

Dalam Festival Agribisnis selain menampilkan dan menjual berbagai produk pameran juga diisi lomba membuat “gebogan” atau rangkaian sesajen berbahan buah yang hadiahnya diserahkan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Koster. Dalam kesempatan itu, Putri Koster juga menyerahkan bibit tanaman Hatinya PKK kepada pemenang lomba. Bibit tanaman Hatinya PKK juga dibagikan kepada pengunjung yang hadir. Selain itu, dilaksanakan pula penandatanganan MoU antara kelompok tani dengan pelaku usaha yang menyerap hasil pertanian seperti hotel, restauran dan supermaket. Festival Agribisnis Bali yang digelar untuk kedelapan kalinya itu juga dimeriahkan dengan kegiatan senam bersama, demo memasak dengan mendatangkan chef bintang lima, serta pembagian benih/bibit dan buah-buahan gratis

PENUTUP

Pelaksanaan kegiatan Festival Agribisnis Tahun 2019 telah dilaksanakan dengan baik dan lancar. Semoga di tahun yang akan datang dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan terus berkelanjutan.