Cegah Rabies Dengan HTVT

Oleh : drh. Ni Wajan Leestyawati Palgunadi, M.Si
Penyuluh Pertanian Utama di Distanpangan Prov. Bali

HTVT adalah singkatan dari Hindari gigitan angjing, Tidak meliarkan anjing, Vaksinasi anjing berkala dan Tidak membawa anjing dari tempat lain. Mengapa anjing mendapat perhatian khusus, Apakah hewan lain tidak ada kaitannya dengan penyakit rabies?

Semua hewan berdarah panas atau hewan menyusui yang berbulu/berambut dapat terjangkit penyakit rabies dan dapat menularkan rabies ke hewan lain maupun ke manusia melalui gigitannya. Namun anjing merupakan hewan penular rabies utama. Penularan rabies dari hewan ke hewan lain hampir semuanya melalui gigitan anjing dan penularan rabies ke manusia yang menimbulkan korban jiwa di Bali, semuanya dari gigitan anjing yang menderita rabies.

Anjing rabies tidak menularkan rabies ke hewan maupun manusia kalau tidak terjadi kontak dan tidak menggigit. Oleh sebab itu, agar tidak tertular rabies, maka hindari gigitan anjing. Namun jika mengalami digigit anjing maupun kucing dan kera, maka usahakan tangkap dan kurung anjing atau hewan yang menggigit itu, agar tidak menggigit hewan atau manusia lain, dan lakukan tindakan sebagai berikut: 1). Mencuci luka gigitan dengan dengan sabun atau detergent selama 15 menit, lalu diguyur dengan air bersih. 2). Keringkan dengan lap yang bersih. 3). Segera pergi ke Puskesmas atau Rumah sakit atau rabies centre terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut seperti imunisasi rabies atau VAR dan pengobatan. 4). Laporkan kejadian gigitan anjing tersebut ke Dinas yang menangani fungsi Kesehatan hewan/ Posko rabies / Puskeswan terdekat.

Selain menghindari gigitan anjing, bagi yang memelihara anjing supaya tidak meliarkan anjing peliharaannya. Hal ini sangat penting agar anjing peliharaan kita tidak tertular rabies dari anjing lain yang liar tak bertuan dan juga untuk meminimalkan kasus gigitan anjing terutama kepada manusia. Anjing liar tak bertuan berasal dari anjing-anjing yang dibuang oleh pemeliharanya karena sudah tidak dikehendaki lagi. Biasanya anjing-anjing yang dibuang adalah anak-anak anjing kebanyakan yang betina, anjing sakit atau anjing yang sudah tua (wawancara masyarakat di Bangli, 2022). Anjing-anjing tersebut akan berkembang biak dan menjadi anjing liar yang berpotensi menularkan rabies. Oleh sebab itu jangan meliarkan dan menciptakan anjing liar untuk mencegah rabies. Anjing yang sudah tidak diinginkan keturunannya, akan lebih baik jika disterilisasi.

Vaksinasi anjing secara berkala merupakan tindakan terpenting dalam mencegah rabies. Anjing divaksinasi rabies mulai dibawah umur 16 minggu atau bisa pada waktu anak anjing mulai membuka mata. Setelah itu vaksin berikutnya pada umur di atas 16 minggu, selanjutnya vaksin booster setiap tahun. Vaksinasi rabies pada anjing atau hewan penular rabies lainnya seperti kucing dan kera bertujuan supaya tubuh hewan yang divaksin membentuk kekebalan terhadap rabies. Kekebalan atau antibody protektif akan terbentuk dan dapat melindungi hewan tersebut pada minggu kedua setelah vaksinasi dan masih protektif hingga bulan kesebelas (Rosmalina, dkk., 2023). Artinya jika hewan baru kemarin divaksin, lalu digigit anjing rabies, maka hewan tersebut masih mempunyai peluang untuk tertular rabies, karena belum mempunyai antibodi yang cukup untuk menangkal virus yang masuk ke dalam tubuhnya. Oleh sebab itu, setelah divaksin rabies, sebaiknya anjing tetap dikurung di rumah, jangan dilepas liarkan. Dan anjing harus divaksin setiap tahun sekali.

Satu lagi yang harus diwaspadai adalah tidak membawa anjing dari tempat lain. Jangan sembarangan memungut anjing yang tidak diketahui riwayatnya. Hewan/ anjing yang nampak baik-baik saja, bisa jadi sudah mengandung virus rabies di dalam tubuhnya, tetapi belum menunjukkan gejala, karena masa inkubasi rabies cukup panjang. Jika demikian anjing ini siap menjadi penular rabies untuk hewan dan manusia di sekitarnya. Rabies memang penyakit yang mematikan tetapi mudah dicegah. Ayo cegah rabies dengan HTVT.

Daftar Pustaka

Rosmalina Sari Dewi Daulay, Dyah Pancawidyana , Aulanni’am. 2023. PENGKAJIAN DURATION OF IMMUNITY VAKSIN NEO RABIVET PUSVETMA. Pusat Veteriner Farma. Surabaya

Berbagai Jenis Vaksin Anjing Beserta Jadwalnya. https://www.alodokter.com/berbagai-jenis-vaksin-anjing-beserta-jadwalnya. 16 Nov 2021. Disitir tanggal 1 Juli 2023 : 21.55 Wita