Evaluasi Kesesuaian Lahan bagi Tanaman Strategis

Oleh :
Ida Ayu Putu Santirupini, S,Si., M.P.
(Analis Ketahanan Pangan Distanpangan Bali)
dan
Ni Kadek Nita Karlina Astriani, S.P., M.P.
(Penyuluh Peritanian Distanpangan Bali)

Registrasi kebun/lahan usahatani merupakan proses penomoran atau pengkodean kebun/lahan usaha yang telah memenuhi persyaratan, sehingga terwujud pangan yang aman dikonsumsi. Salah satu hal yang dipersyaratkan atau wajib dilaksanakan yaitu uji kesesuaian lahan dan uji unsur hara tanah. Dalam Permentan Nomor 62 Tahun 2010 dan Nomor 22 Tahun 2021 menjelaskan bahwa lahan untuk proses pertanaman adalah lahan yang bebas dari cemaran limbah berbahaya dan beracun (B3) dengan memiliki bukti hasil analisa laboratorium (sesuai potensi cemaran terhadap tanah, air atau jaringan tanaman yang menunjukkan aman dari cemaran logam berat/residu limbah B3). Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka dilaksanakan uji analisis sifat kimia tanah sebanyak 20 sampel tanah yang berasal dari 6 (enam) Kabupaten (Buleleng, Tabanan, Gianyar, Bangli Klungkung dan Karangasem) pada pertanaman porang, manggis, mangga dan salak. Dengan tahapan pengambilan sampel tanah di area pertanaman secara acak seberat 0,35 kg dan dikering anginkan selama 1 minggu, untuk selanjutnya sampel tanah tersebut diuji kimia.

Diperoleh hasil uji kimia sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Uji Kimia Unsur C – Organik, pH (tingkat kemasaman) dan Nitrogen total (N) pada 20 sampel tanah di 6 (enam) kabupaten pada komoditas strategis tahun 2023

Parameter yang diuji meliputi unsur C – Organik, pH (tingkat kemasaman) dan Nitrogen total (N). Manfaat dari masing – masing unsur diuraikan sebagai berikut : Unsur C-organik merupakan merupakan unsur yang dapat menetukan kesuburan tanah karena C-organik tergolong unsur esensial di dalam tanah. Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Semakin tinggi kadar C-Organik total maka kualitas tanah mineral semakin baik. Bahan organik tanah sangat berperan dalam hal memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan aktivitas biologis tanah, serta untuk meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman. Terdapat beberapa pengertian karbon organik yakni merupakan bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika dan kimia. Kadar C-Organik dikategorikan pada beberapa tingkat yaitu sangat rendah (< 0,60%), rendah (0,60%-1,25%), sedang (1,26%-2,50%), tinggi (2,51%-3,50%) dan sangat tinggi (>3,50%).

Dari 20 sampel tanah yang diuji sebagian besar kriteria C-organik tergolong sangat rendah dan rendah, kandungan C-organik sedang hanya di lahan Wayan marsiki LAG Mundeh Kangin Selbar. Kandungan C-Organik rendah dapat menurunkan produktivitas tanaman. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan unsur ini dengan cara 1) mengurangi intensitas pengolahan tanah, 2) intensifikasi sistem pertanaman, 3) adopsi metode peningkatan hasil, seperti perbaikan sistem pemupukan.

Gambar 1. Grafik kandungan C – organik pada 20 sampel tanah tahun 2023

Tingkat pH tanah adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan skala pH antara 0 hingga 14. Suatu benda dikatakan bersifat asam jika angka skala pH kurang dari 7 dan disebut basa jika skala pH lebih dari 7. Jika skala pH adalah 7 maka benda tersebut bersifat netral, tidak asam maupun basa. Kondisi tanah yang paling ideal untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman adalah tanah yang bersifat netral. Tingkat pH (kemasaman dikategorikan pada beberapa tingkat yaitu sangat masam (< 4,5 ), masam (4,5 – 5,5), agak masam (5,6 – 6,5), netral (6,6 – 7,5), agak alkalin (7,6 – 8,5) dan alkalin (> 8,5). Kriteria lahan sebagian besar tergolong pH agak masam, kecuali ph netral di lahan PJK Cebaang dan PJK Kampung tinggi, Kt Darpa Desa bengkala kubutambahan,Pt Sumerta Mentik sari mekar desa kubutambahan serta lahan Wy darmaya  KT batuguling batukandik Nusa penida. pH Tanah agak masam dapat menurunkan produktivitas tanaman. pH tanah yang agak masam, perlu ditingkatkan dengan cara penambahan kapur dolomit dengan dosis  4 ton/ha atau 0,4 kg/m2, Jangan menggunakan pupuk urea yang bersifat asam serta memperbaiki drainase pada tanah yang tergenang.

Gambar 2. Grafik pH tanah pada 20 sampel tanah tahun 2023

Unsur Nitrogen adalah salah satu unsur hara utama yang sangat penting dalam seluruh proses biokimia di tanaman. Di dalam tanah, sumber nitrogen adalah bahan organik, pupuk kandang, sisa tanaman yang terdekomposisi, fiksasi nitrogen biologis, air irigasi dan pupuk anorganik (Laegreid et al, 1999). Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Kadar Nitrogen total dikategorikan pada beberapa tingkat yaitu sangat rendah (< 0,10%), rendah (0,10% – 0,20%), sedang (2,10%-4,20%), tinggi (4,30%-6,00%) dan sangat tinggi (> 6,00%). Sebagian besar, Kriteria  N-total sangat rendah dan Rendah, kecuali di lahan I Wayan Darmaya Batukandik Nusa Penida yang termasuk Sedang. Kekurangan N menyebabkan tanaman tumbuh tersendat-sendat. Daunnya menjadi hijau muda lebih-lebih pada daun yang sudah tua. Buahnya akan tumbuh kerdil dan lekas masak. Perlu dilakukan penambahan N dalam tanah. Pemberian pupuk nitrogen lebih awal pada tanaman dapat mengatasi gejala kekurangan N. Sumber utama nitrogen dalam tanah adalah bahan organik yang dapat berupa sisa tanaman, hewan, manusia, pupuk organik (pupuk hijau, pupuk kandang dan kompos), sumber lain adalah air hujan, hasil fiksasi N- simbiotik/non simbiotik, gunung berapi dan pupuk buatan.

Gambar 3.  Grafik kandungan N pada 20 sampel tanah tahun 2023

Mutu dan keamanan produk pangan strategis akan terwujud jika perlakuan  terhadap tanaman dari hulu ke hilir dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan.