Hari Rabies Sedunia

Oleh:
drh. Ni Wajan Leestyawati
Penyuluh Pertanian Utama

Logo Hari Rabies Sedunia /WRD

Hari Rabies Sedunia adalah satu hari yang ditetapkan untuk memperingati dilakukannya kampanye global untuk memerangi penyakit rabies, dengan tujuan menjadikan dunia bebas dari penyakit rabies. (Global Alliance for Rabies Control, 2019). Hari Rabies Sedunia (bahasa InggrisWorld Rabies Day, disingkat WRD)

Penyakit rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini menyerang semua hewan menyusui atau hewan berdarah panas seperti sapi, kerbau, kambing, kuda, monyet, kera, babi, anjing, kucing, dan sebangsanya. Virus rabies masuk ke dalam tubuh hewan melalui luka terbuka, kebanyakan luka karena gigitan hewan lain yang tertular rabies. Hewan yang tertular rabies, di dalam air liur atau ludahnya mengandung virus rabies, lalu hewan tersebut menggigit hewan lain sehingga air liurnya bersama virus rabies masuk melalui luka gigitan tersebut ke tubuh hewan yang digigit. Celakanya, penyakit rabies ini bersifat zoonosis yaitu penyakit ini menular juga kepada manusia. Seperti pada hewan, manusia tertular virus rabies juga melalui gigitan hewan. Hewan yang sering menularkan virus rabies kepada manusia adalah anjing, kucing dan kera sehingga hewa-hewan tersebut mendapat nama Hewan Penular Rabies yang disingkat HPR.  HPR utama yang menularkan rabies kepada manusia adalah anjing.

Di Bali, penularan rabies kepada manusia hampir 100% karena gigitan anjing. Penderita penyakit rabies pada umumnya menunjukkan gejala tidak dapat mengontrol diri, seperti gila, karena virus rabies menyerang susunan syaraf pusat /otak sehingga penyakit rabies disebut juga penyakit anjing gila.

Penyakit rabies sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 2300 Sebelum Masehi (SM) yaitu sejak zaman pemerintahan Babilonia dan Yunani Kuno. Bisa jadi penyakit ini merupakan penyakit tertua di dunia. Tetapi penyakit ini masih saja didapati di berbagai negara sampai dengan saat ini, dan salah satunya Indonesia. Kenyataan ini menunjukkan bahwa rabies begitu susahnya untuk dibasmi. Penyakit ini menimbulkan ketakutan dan kerugian yang sangat tinggi. Penderita penyakit rabies, baik hewan maupun manusia tidak dapat disembuhkan dan selalu berakhir dengan kematian. Hal ini menimbulkan ketakutan dan kecemasan pada masyarakat terutama bila tergigit anjing maupun HPR lainnya. Meskipun demikian penyakit rabies dapat dicegah. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi rabies kepada HPR. Manusia yang digigit anjing dapat diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) atau diberikan Serum Anti Rabies (SAR) untuk korban gigitan dibagian tubuh yang beresiko tinggi.

Louis Pasteur, pengembang vaksin rabies.

Vaksin rabies pertama kali dikembangkan oleh Louis Pasteur seorang ahli mikrobiologi Prancis bersama rekannya Emile Roux. Vaksin tersebut diaplikasikan pada manusia tahun 1885 dan berhasil mencegah kematian orang-orang yang digigit anjing gila. Kegiatan pencegahan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahaya dan kerugian yang ditimbulkan ini, menarik perhatian banyak negara-negara di dunia. Para ahli rabies internasional mengadakan pertemuan dan lahirlah organisasi Alliance for Rabies (ARC) pada tahun 2006 untuk memberantas penyakit rabies.

Pada tahun 2007 Alliance for Rabies (ARC) dan Control Diseases Centre (CDC) menginisiasi perayaan World Rabies Day, disingkat WRD yang pertama diikuti oleh 74 negara dengan menjangkau 1,5 juta orang, serta dilakukan vaksinasi terhadap 270 ribu hewan. Kegiatan ini dikoordinir oleh sebuah organisasi nonprofit bernama Aliansi Global untuk Pengendalian Rabies The Global Alliance for Rabies Control (GARC) dan didukung oleh Organisasi Kesehatan DuniaWorld Health Organozation (WHO), Organisasi Dunia untuk Kesehatan HewanOffice International des Epizooties (OIE), dan Organisasi Pangan dan PertanianFood and Agriculture Organization (FAO). Tanggal 28 September yakni tanggal kematian Louis Pasteur (28 September 1895) ditetapkan sebagai Word Rabies Day (Bahasa Indonesia: Hari Rabies Sedunia) untuk mengenang jasanya sebagai pengembang vaksin rabies pertama yang berhasil mencegah kematian orang-orang yang digigit anjing gila.

Sejak saat itu, setiap tanggal 28 September diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia dengan acara sosialiasi kepada masyarakat dan vaksinasi rabies terhadap hewan, terutama anjing, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit rabies dengan tujuan menjadikan dunia bebas dari penyakit rabies pada tahun 2030. Hari Rabies Sedunia tahun 2021 merupakan peringatan Hari Rabies Sedunia yang ke-15 (Global Alliance for Rabies Control, 2019).

Sumber:
  1. Hari Rabies Sedunia, (https://id.wikipedia.org › Wikipedia)
  2. Cohn, David V. (2004). “Louis Pasteur”. ERINC University of Louisville.
  3. Wood, Margaret E. (2016). “Biting Back”. Science History Institute.
  4. “History of the World Rabies Day, 08 September 2007”. World Health Organization.
  5. “Our Story”. Global Alliance for Rabies Control.