Hilirisasi Manggis di Bali

Oleh:
I Wayan Suarjana, S.TP
Analis Pasar Hasil Pertanian-Ahli Pertama

Manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari daratan Asia Tenggara. Tumbuhan ini dapat tumbuh tinggi mencapai 7-25 meter dengan masa hidup yang dapat mencapai puluhan tahun. Tumbuhan manggis menyukai daerah yang beriklim tropis dengan intensitas sinar matahari yang cukup, kelembaban tinggi, tanah yang subur, musim kering lebih pendek daripada musim hujan untuk menstimulasi pembungaan. Umumnya tanaman manggis dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi, namun pertumbuhan dan perekmbangan terbaik diperoleh pada ketinggian 500-600 Mdpl.

Buah manggis merupakan bagian tumbuhan manggis yang dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat. Tampilan buah manggis yang unik dan menarik ditambah rasa serta manfaat yang besar membuat buah manggis menjadi primadona di pasaran. Buah manggis bermanfaat untuk mencegah terjadinya peradangan serta memiliki kadar antioksidan yang tinggi. Saat ini, selain daging buahnya, kulit manggis pun telah diolah menjadi bahan baku berbagai produk kosmetika maupun farmasi. Sehingga dipasaran, buah manggis memperoleh julukan the queen of fruit mengacu pada berbagai karkateristik kuat yang dimilikinya.

Budidaya manggis di Indonesia umumnya dilakukan oleh masyarakat dengan pendekatan dan teknologi yang masih tradisional. Disamping itu, usia pohon manggis yang relatif tua juga berpengaruh pada produktivitas yang dihasilkan. Peremajaan perkebunan manggis, perluasan areal tanam, introduksi teknologi budidaya dan pascapanen, dan dukungan hilirisasi produk menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan bilamana ingin manggis Indonesia sejajar dengan manggis dari negara lainnya seperti Thailand. Hal ini penting, untuk memastikan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas manggis Indonesia dapat memenuhi pasar yang ada,

Bali merupakan salah satu provinsi penghasil manggis di Indonesia. Petani manggis di Bali menghadapi permasalahan dan tantangan yang sama dengan daerah lainnya. Pascapanen dan pemasaran manggis menjadi kunci kesuksesan hilirisasi komoditas ini di pasaran domestik  maupun ekspor. Penanganan pascapenen manggis seringkali diabaikan terutama untuk tujuan pasar domestik. Hal ini harus diubah dengan memberikan pemahaman kepada petani sejatinya baik pasar lokal maupun ekspor sama-sama penting untuk keberlanjutan sektor usaha ini. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti pemerintah dan lainnya untuk mewujudkan kesadaran dan pemahaman tersebut. Berikut beberapa hal yang telah dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan pengetahuan petani terkait aspek hulu-hilir sektor usaha manggis:

  1. Pelaksanaan SL-GAP
  2. Pelaksanaan SL-GHP
  3. Pelaksanaan registrasi kebun
  4. Pelaksanaan sertifikasi Prima 3
  5. Fasilitasi temu bisnis

Secara umum penanganan pascapanen manggis yang perlu dilakukan  yakni:

  1. Pemanenan

Pemanenan dilakukan dengan alat panen yang tajam dan diusahakan jangan sampai merusak buah manggis. Pemanenan buah manggis sebaiknya dilakukan oleh pekerja yang ahli dan terbiasa memanen buah manggis.

  1. Pembersihan

Langkah kedua yakni dengan membersihkan buah manggis yang telah dipanen dengan menggunakan suka atau kuas dengan hati-hati agar tidak merusak kulit buah manggis.

  1. Sortasi dan grading

Pemisahan buah manggis yang memiliki kualitas yang baik dengan buah manggis yang cacat, rusak, busuk dan lain sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan mengelompokkan buah manggis berdasar pada kriteria tertentu seperti ukuran, warna, tingkat kematangan dan lainnya sesuai dengan permintaan pasar.

  1. Pengemasan dan distribusi

Buah yang telah melewati proses penanganan pascapanen kemudian dikemas dan didistribusikan ke konsumen baik pada pasar domestik  maupun pasar ekspor. Perlu diperhatikan pengemasan yang dilakukan harus mampu mempertahankan kondisi prima buah manggis yang akan dipasarkan. Lebih lanjut, pemilihan moda transportasi dalam upaya distribusi buah manggis menjadi hal yang perlu dipertimbangkan baik dari sisi efisiensi maupun efektifitasnya.

Pemasaran manggis sejatinya upaya merencanakan, menciptakan atau memproduksi  dan mengantarkan manggis sampai ke konsumen akhir dengan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas yang optimal. Aktualisasi bauran pemasaran (product, place, price dan promotion) menjadi hal penting bilamana ingin perbaikan sektor usaha manggis dari sisi hulu-hilir. 1) Product: Budidaya dan pascapanen manggis yang baik akan menghasilkan produk yang prima untuk memenuhi preferensi konsumen. Perbaikan metode budidaya penting dan mendesak untuk dilakukan agar produk manggis yang dihasilkan petani di Bali memiliki daya saing di pasaran. 2) Place: aspek tempat menjadi sangat penting dalam bauran pemasaran dalam kaitan mendekatkan produk dengan konsumen. Saat ini, pilihan tempat untuk memasarkan produk lebih variatif dengan berkembanganya teknologi komunikasi yang melahirkan berbagai bentuk e-commerce yang mudah untuk diakses. 3) Price: harga merupakan nilai uang dari suatu produk yang merefleksikan biaya produksi maupun tingkat keuntungan yang ditetapkan. Harga sangat dipengaruhi oleh dinamika pasar seperti dinamika permintaan -penawaran, spekulan, maupun dipengaruhi oleh karakteristik produk itu sendiri seperti kualitas manggis. 4) Promotion: promosi perlu dan penting dilakukan untuk mengenalkan produk manggis ke pasar yang lebih luas lagi. Pesan yang disampaikan dalam promosi harus mampu mengekplorasi sisi lain dari produk seperti misalnya penerapan pertanian organik, usaha berkelanjutan, usaha berbasis komunitas dan lain sebagainya.

Kerjasama dengan lembaga pemasaran menjadi hal yang harus dilakukan oleh petani dalam rantai pasok manggis di Bali. Hal ini penting, mengingat keterbatasan petani dalam berbagai hal seperti akses pasar yang lebih luas, moda transportasi, pergudangan, pengemasan dan lain sebagainya. Setidaknya terdapat 64 pelaku ekspor manggis di Indonesia yang masih aktif dan dapat siap untuk bekerja sama yang mutualistik dengan petani rakyat. Salah satu,pelaku ekspor yang bekerja sama dengan petani manggis di Tabanan, Bali yakni PT. Manggis Elok Utama. Hubungan kerjasama ini sangat vital bilamana ingin menembus pasar dalam jangkauan yang lebih luas, persyaratan yang lebih kompleks, maupun harga produk yang lebih tinggi.