Provinsi Bali Mendapatkan 2 Penghargaan dari Badan Pangan Nasional

Indeks Ketahanan Pangan (IKP) merupakan bagian dari dokumen Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA)  atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan merupakan instrumen untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan terhadap terjadinya rawan pangan di wilayah secara komprehensif yang disusun dengan tujuan mengevaluasi capaian ketahanan pangan dan gizi serta memberikan gambaran dalam bentuk peringkat pencapaian ketahanan pangan provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini tentu didukung dengan tata kelola pangan nasional yang tidak hanya berhenti pada upaya memastikan ketersediaan dan stabilitas pangan. Tetapi juga harus berdampak kepada penurunan tingkat kerawanan pangan dan gizi serta peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat sesuai dengan indikator Pola Pangan Harapan (PPH).

Badan Pangan Nasional dalam hal ini sebagai lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas di bidang pangan memberikan bentuk apresiasi dalam capaian ketahanan pangan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memberikan apresiasi kepada Provinsi, Kabupaten/Kota terbaik dalam capaian Indeks Ketahanan Pangan (IKP) terbaik tahun 2022 dan capaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2022.

Apresiasi IKP terbaik diberikan kepada 9 provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan kategori, yaitu Provinsi Bali dengan IKP terbaik (1) bersama dengan Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Sulawesi Selatan; terbaik (2) Kabupaten dengan IKP terbaik yaitu Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar; dan (3) Kota dengan IKP terbaik yaitu : Kota Denpasar, Kota Balikpapan, dan Kota Salatiga.

Apresiasi dalam bentuk penghargaan tersebut diberikan dalam launching bersama Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) dan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dr. I Wayan Sunada, S.P., M.Agb. pada Selasa, 28 Pebruari 2023 dalam acara “Launching Bersama FSVA dan Skor PPH dan Pemberian IKP dan PPH Award Tahun 2022”, di Bogor.

Pada apresiasi capaian Skor PPH diberikan kepada provinsi Bali mendapatkan posisi terbaik 4 yang berhasil mencapai Skor PPH di atas Skor nasional dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2018 – 2022). Provinsi Yogyakarta meraih terbaik 1, disusul Provinsi Jawa Tengah di posisi Terbaik 2. Untuk posisi terbaik 3, dan 5 yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Jawa Timur. Skor Pola Pangan Harapan ini merupakan susunan beragam pangan berdasarkan proporsi keseimbangan energi dari sembilan kelompok pangan dengan mempertimbangkan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya, dan agama. Target capaian kualitas konsumsi pangan (Skor PPH) dapat terwujud apabila setiap daerah memiliki capaian konsumsi yang berkualitas mengarah pada pola komposisi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).

Plt Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Sarwo Edhy menyampaikan, sepanjang tahun 2022, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah melakukan ekstra effort guna meningkatkan Indeks Ketahanan Pangan (IKP) dan skor PPH nasional. Capaian ini merupakan akumulasi dari berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat. Kedepannya perlu ditingkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak guna mempercepat peningkatan konsumsi masyarakat menjadi Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA.