Gerakan Selamatkan Pangan pada Ramadhan Ceria Pangan di Panti Asuhan Yappenatim, Gianyar

Oleh :
Ni Luh Putu Sariamerta Agustini, S.Pt.
Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda

Gianyar, Bali – Kemeriahan bulan Ramadhan tahun ini turut dirasakan oleh anak-anak di Panti Asuhan Yappenatim, Gianyar pada (Jumat, 28/03/24), kedatangan tamu istimewa dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang bekerjasama dengan Scholars of Sustenance (SOS) Bali yang mengadakan kegiatan Ramadhan Ceria Pangan.

Kegiatan ini bertujuan untuk selain berbagi keceriaan dan kebahagiaan dengan anak-anak panti asuhan di bulan Ramadhan tapi juga sebagai sosialisasi/promosi Gerakan Selamatkan Pangan untuk Pencegahan dan Pengurangan Food Loss and Waste. Acara diawali dengan pembukaan oleh Ibu Ni Luh Sukadani yakni Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yaitu, donasi pangan dari SOS Bali, ada banyak lomba-lomba seru dan edukatif yang membuat suasana keceriaan, berlanjut dengan buka puasa bersama yang diikuti seluruh anak panti asuhan serta tamu undangan menikmati hidangan dan penyerahan souvenir secara langsung oleh Dr. Ni Luh Sukadani, S.Pt., M.Si. yang bertindak sebagai Sekretaris Distanpangan Bali.

Kegiatan Ramadhan Ceria Pangan ini disambut dengan antusias oleh anak-anak panti asuhan. Mereka terlihat senang dan bahagia dengan berbagai kegiatan yang diadakan. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dalam hal ini yang melaksanakan Tim Pokja Kerawanan Pangan, Bidang Ketahanan Pangan Distanpangan Bali pada sela-sela kegiatan tersebut juga mensosialisasikan Gerakan Selamatkan Pangan yaitu adalah upaya penyelamatan pangan berpotensi food waste oleh para pihak yang bersumber dari penyedia pangan/donator untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan disertai penetapan kebijakan dan upaya sosialisasi/promosi pencegahan food waste.

Food waste dalam pengertiannya merupakan makanan yang seharusnya bisa dikonsumsi manusia namun terbuang percuma. Ini bisa terjadi karena makanan sudah rusak, tidak dihabiskan, atau alasan lainnya di sepanjang rantai pasokan makanan. Adapun kecenderungan pangan yang berpotensi food waste perlu diselamatkan adalahyang bersumber dari penyedia/donator pangan termasuk asosiasi pelaku usaha (hotel, restoran, mall/vendor makanan, bisnis/industri, grosir/eceran).  Seperti yang diketahui sudah banyak makanan yang terbuang. Secara global makanan yang terbuang mencapai 1,3 milyar ton atau setara dengan 1/3 pangan yang diproduksi untuk dikonsumsi penduduk dunia. Masih banyak masyarakat yang kondisi ekonominya kurang dan bahkan dalam keadaan kelaparan karena tidak mampu membeli makanan dan pangan yang terbuang sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) memiliki kandungan gas metan yang tinggi yang dapat membahayakan lingkungan dan sekitarnya. Permasalahan ini dapat ditangani apabila kerjasama dengan bank pangan/penggiat selamatkan pangan dalam hal ini SOS Bali dapat melakukan penjemputan donasi pangan yang kemudian memfasilitasi penyaluran donasi pangan kepada penerima manfaat yaitu masyarakat yang dikatergorikan rawan pangan, anak-anak, lansia, panti asuhan dan masyarakat umum.

Disampaikan juga beberapa tips untuk Stop Boros Pangan pada aktivitas makan kita sehari-hari yaitu;

  1. Ambil makan secukupnya dan habiskan
  2. Bawa pulang makanan (take away), jika tidak dihabiskan
  3. Bijak berbelanja pangan
  4. Atur penyimpanan bahan makanan (gunakan wadahbyang baik, sesuikan dengan karakterisktik pangan)
  5. Biasakan cek tanggal kadaluarsa, konsumsi terlebih dahulu makanan yang mana simpannya lebih pendek
  6. Olah kembali pangan yang berpotensi terbuang menjadi menu yang variasi
  7. Manfaatkan bagian pangan yang berpotensi terbuang
  8. Donasikan pangan yang berlebihan kepada yang membutuhkan

Kepala Panti AsuhanYappenatim, Gianyarselaku pengurus panti asuhan mengucapkan terima kasih kepada Distanpangan Bali dan SOS Bali atas terselenggaranya kegiatan ini. Pada kegiatan tersebut disampaikan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak panti asuhan. Selain mendapatkan santunan, mereka juga bisa bergembira dan belajar banyak hal baruterutama dalam mengkonsumsi makanan yang diterima.

Kegiatan Ramadhan Ceria Pangan ini merupakan contoh kecil dari upaya untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama di bulan Ramadhan serta sosialisasi agar masyarakat sadar untuk mengikuti Gerakan selamatkan pangan dan stop boros pangan.