Mengenal Ekoenzim dan Manfaatnya

Oleh

  1. Ir. Anang Priyono MSc., POPT Ahli Madya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali
  2. I Gede Putu Surya Wismaya STP, Kepala Seksi Produksi Sarana Perlindungan, BPTPHBUN Provinsi Bali
Gambar 1.  Contoh produk hasil ekoenzim dari pengolahan sampah organic limbah dapur

Ekoenzim adalah hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai bahnyak manfaat untuk alam dan manusia.  Manfaat ekoenzim untuk pertanian adalah sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan dapat menurunkan efek rumah kaca.

Formula pembuatan Ekoenzim diketemukan oleh Dr. Rokuson Poompanvong, yaitu pendiri Asosiasi Pertanian Organik di Thailand, dan dia telah melakukan penelitian tentang hal ini sejak tahun 1980-an.  Kemudian Ekoenzim diperkenalkan secara luas oleh Dr. Joean Oan, yaitu seorang peneliti Naturopathy dari Penang Malaysia.

Konversi sampah organik dapur dari limbah sayur dan buah menjadi bahan multiguna rumah tangga dan lingkungan dapat membantu permasalahan sampah diantaranya bau tidak sedap, peledakan sampah pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya gas methana, sebagai sumber pemicu pemanasan global.

Manfaat Ekoenzim

Cairan Ekoenzim kaya akan manfaat meliputi bahan pembersih kompor, piring, pakaian, lantai, rambut, badan, hand sanitizer, detoks tubuh, pembersih udara/purifier, obat luka/bisul, anti radiasi, sebagai pembersih kolam, hewan peliharaan dan sebagai pupuk organik serta pestisida. Sedangkan ampas ekoenzim dapat dimanfaatkan sebagai pengharum mobil, caranya yaitu dengan dikeringkan terlebih lalu dimasukkan ke dalam tas kain kecil. Selain itu ampasnya juga dapat dikonversi menjadi pupuk organik padat.

Apakah ekoenzim mempunyai efek bahaya bagi Kesehatan?. Selama mengikuti dosis yang dianjurkan ekoenzim relatif aman bagi Kesehatan manusia, hewan dan lingkungan. Ekoenzim mengandung larutan probiotik yang membantu Kesehatan dan lingkungan.

Berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis kandungan dalam cairan didominasi propagule mirip hifa jamur atau kapang, dengan pH kisaran 3-4 atau cukup asam. Hasil ini sangat membantu sebagai obat kumur, mencegah jamur kulit, eksim bahkan karang gusi dapat berangsur bersih bila rajin berkumur dengan bahan ini. Demikian juga ketombe dapat dicegan bila sampo kita campurkan ekoenzim saat berkeramas.

Cara Membuat Ekoenzim

Ekoenzim dapat dibuat dari: (a) bahan gula merah/tetes tebu, (b) sampah organic dapur dan (c)  air murni dari sumber atau air hujan dengan perbandingan (1:3:10).  Kemudian disimpan dalam keadaan anaerob atau kedap udara/ditutup rapat selama 3 bulan.  Saat panen cairan disaring kemudian dikemas dalam wadah atau botol bersih, sedangkan ampas dapat dijadikan pupuk padat organic atau dikeringkan sebagai pengharum ruangan.

Hasil Pengamatan Mikroskopis

Hasil pengamatan secara mikroskopis, secara dominan ditemukan struktur seperti hifa jamur atau kapang, sedangkan ornganisme mirip bakteri atau sasad renik lainnya sangat kurang kurang karena PH cukup masam yaitu 3-4.  Hal ini sangat kontras bila dibandingkan dengan larutan PSB banyak diketukan struktur mikroba yang banyak jumlahnya dan variatif bentuk dan jenisnya.

Gambar 3.  Struktur mirip jamur atau kapang ditemukan secara mikroskopis dalam cairan Ecoenzim

Ekoenzim untuk mendukung Budidaya Tanaman Sehat

Hasil ekoenzim dapat dimanfaatkan untuk mendukung program Pengendalian Hama Terpadu (PHT), khususnya dalam menerapkan budidaya tanaman sehat karena dapat berfungsi sebagai pupuk dan pestisida alami.  Contoh tanaman cabe dan tomat di rumah kaca BPTPHBUN Propinsi Bali yang diaplikasi dengan Ecoenzim secara rutin, diperoleh hasil cukup bagus, tanaman tampak lebih segar, subur, sehat dan berbuah lebat, demikian buah jeruk di halaman rumah Pak Putu Gede Surya Wismaya seperti tampak pada gambar 4.

Dari Zero Menjadi Hero

Ekoenzim diolah dari bahan limbah organik dapur yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh ibu rumah tangga, ternyata dapat diolah menjadi bahan yang sangat bermanfaat bagi manusia dan alam sehingga cocok dengan semboyan dari Zero menjadi Hero.  Saat ini banyak penggiat lingkungan yang aktif mensosialisasikan pembuatan dan penyebaran Ecoenzim di sekolah-sekolah, Ibu-ibu PKK dan kelompok masyarakat lainnya dengan mengaplikasikan Ecoenzim ke Tempat Pengolahan Sampah, danau, Sungai, saluran air untuk memperbaiki kualitas air dan lingkungan lainnya.

Betapapun besar dan banyak sekali manfaat ekoenzim, tentunya Ecoenzim juga memiliki kelemahan, yaitu utamanya proses membuatnya yang harus menunggu waktu cukup lama yaitu 3 bulan.  Bagi pemula yang belum merasakan manfaatnya, biasanya enggan mencoba.  Untuk itu sosialisasi produk ini perlu terus menerus dilakukan sehingga persoalan sampah lebih mudah diatasi.